SuaraSumut.id - Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Jalan Mangaan IV, Lingkungan 14 Lorong Rahayu IV Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Senin (26/4/2021).
Terlihat tenda berukuran 3x5 meter sudah terpasang di depan rumah keluarga almarhum Serda Hendro Purwoto, salah satu prajurit yang gugur saat bertugas di kapal selam KRI Nanggala 402.
"Almarhum Serda (Lis) Hendro Purwoto, lahir di sini (31 Januari 1984), besar di sini, di Mabar. Dia tamat sekolah SMK Sinar Husni tahun 2004, testing di Belawan. Begitu pendidikan lulus tahun 2004 bulan 3 ditugaskan pendidikan di Surabaya," kata Ririn Purwanti (42), kakak kandung korban, kepada SuaraSumut.id.
Ia mengatakan, almarhum merupakan anak bungsu dari tujuh orang bersaudara. Serda Hendro dikenal sebagai orang yang baik, ramah, tidak banyak bicara, dan begitu menjadi prajurit TNI AL, seketika menjadi kebanggaan keluarga.
"Kami tidak nyangka dia dulu bisa masuk Angkatan Laut, karena gak ada yang masukan, dia berusaha sendiri, rezeki dia bagus. Dia kebanggaan kami," ujar Ririn mengenang almarhum. Begitu jadi anggota TNI AL, kata Ririn, almarhum jarang kembali ke Medan.
"Waktu almarhum orangtua laki-laki meninggal dia pulang tahun 2004, kemudian mamak kami meninggal 2005 dia juga pulang, setelah itu kembali tugas di Surabaya," katanya.
Selama tugas di Surabaya, kata Ririn, korban mendapat jodoh dan menikah dengan seorang wanita di Surabaya.
"Almarhum sudah memiliki satu anak perempuan, usia 11 tahun. Komunikasi sama keluarga baik sekali, sama istrinya juga sering telponan," ungkapnya.
Hingga kabar petaka datang pada Rabu (21/4/2021) kemarin. Pihak keluarga mendapatkan informasi dari sang istri bahwasanya, kapal tempat almarhum bertugas hilang kontak.
"Kami langsung lihat siaran TV, katanya lagi karam kapalnya," ujar Ririn.
Baca Juga: Diduga Nyindir Rizky Billar, Ridho DA Klarifikasi dan Minta Maaf
Sejak kabar itu datang, keluarga di Medan sudah cemas bukan kepalang.
"Saya langsung lemas, gak bisa ngapain-ngapain lagi," katanya.
Menurutnya, Hendro sudah bertugas selama 10 tahun di kapal selam tersebut.
"Di kapal selam itu ada tingkat almarhum berada di bagian pompa, letaknya di ruangan paling bawah," ungkapnya.
Gelar Tahlilan dan Salat Gaib
Pihak keluarga yang terus menggali informasi soal keselamatan prajurit di KRI Nanggala 402, mendapat kecil kemungkinan kru yang di dalam kapal selamat.
Keluarga pun ikhlas dengan musibah kejadian ini. Jumat (23/4/2021) malam kemarin, pihak keluarga akhirnya menggelar tahlilan dan salat gaib.
Tag
Berita Terkait
-
Jalan Sunyi Para Pembelah Samudera, Kronologi Tragedi Nanggala 402
-
KRI Nanggala: Sahur Terakhir Suheri Ahli Senjata Torpedo
-
KRI Nanggala: Deni Richi Tinggalkan Istri Hamil Delapan Bulan
-
Awak KRI Nanggala 402 Gugur, Istri: Suami Saya Sudah Tenang di sisi Allah
-
Suasana Rumah Duka KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto, Awak KRI Nanggala-402
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?
-
Kapolres Labusel Raih Penghargaan Penegak Hukum Peduli Anak pada Anugerah KPAI 2025