SuaraSumut.id - Kantor Pencarian dan Keselamatan (SAR) merilis 13 orang korban yang tertimbun tanah longsor di area PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis (29/4/2021) sore.
"Ada 13 orang korban, identitasnya sudah diketahui," kata Humas SAR Medan, Sariman Sitorus ketika dikonfirmasi wartawan SuaraSumut.id, Sabtu (1/5/2021).
Sariman menjelaskan, hingga siang tadi, 3 orang korban tanah longsor sudah berhasil dievakuasi. Sedangkan korban-korban lainnya masih dalam pencarian tim gabungan TNI-Polri, Basarnas, dan BPBD.
Adapun identitas ketiga korban yang sudah ditemukan meninggal dunia yakni Risda Gulo (2), Jupiter Gulo (10) dan Elmawati Waruwu (31).
Sedangkan, untuk korban yang belum ditemukan yakni Anius Waruwu (60), Yasmani Halawa (50), Novita Gulo (8) Sultan Fahri ( 6), Rio (4) , Nursofiah (12) dan Sadarman Kristian (14).
Dan tiga orang korban berasal dari karyawan Shinohydro, yakni Mister Long WNA China, Dolan Sitompul dan Doly Sitompul.
Sariman mengatakan hingga sore ini pihaknya masih melakukan evakuasi di lokasi longsor.
"13 nama ini sudah kita terima di lokasi posko, masih data sementara karena masih pencarian terus. Memang kemarin ada 12 korban, ini berubah menjadi 13, nanti kalau ada informasi terbaru kami rilis lagi," tukasnya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan proyek PLTA Batang Toru, Kamis (29/4/2021) sore, menyebabkan belasan orang hilang diduga tertimbun tanah.
Satu orang yang hilang tersebut merupakan pekerja asal China pada proyek tersebut.
Informasi dihimpun wartawan, tanah longsor berupa tebing tinggi lebih kurang 50 meter dan lebarnya juga lebih kurang 50 meter. Sebagian material longsor jatuh ke dasar Sungai Batang Toru.
Kabag Humas Pemda Tapanuli Selatan, Isnut Siregar ketika dikonfirmasi wartawan SuaraSumut.id mengenai kejadian ini menjelaskan bahwa penyebab longsor karena cuaca ekstrem hujan deras.
Isnut menyampaikan bahwa kejadian ini berada di tanah rakyat atas nama D Siregar dan di lokasi tersebut ada rumah yang ditempati seorang penjaga tanah D Siregar bermarga Waruwu.
Saat hujan deras, ia mengatakan pihak manajemen PLTA Batang Toru (NSHE dan Sinohydro) menuju lokasi tersebut dengan harapan pemilik rumah tersebut dapat meninggalkan lokasi akibat curah hujan yang cukup tinggi.
"Namun nasib nahas 3 orang karyawan telah mengalami korban akibat longsor tersebut dan sampai saat ini masih dalam tahap pencarian," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bagian Tubuh Anak-anak Ditemukan di Lokasi Longsor PLTA Batang Toru
-
Basarnas Turun Tangan Perkuat Evakuasi Korban Longsor PLTA Batang Toru
-
Petugas Temukan Potongan Tubuh Korban Longsor di Area PLTA Batang Toru
-
2 Korban Tewas Akibat Longsor Proyek PLTA Batang Toru Masih Anak-anak
-
Longsor di Areal Proyek PLTA Batang Toru, Satu Pekerja WNA China Tertimbun
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera