Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 06 Mei 2021 | 17:53 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution diwawancarai awak media di Pusat Pasar Medan. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan penjelasan soal tudingan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang geram lantaran Pemkot Medan tidak mengetahui adanya karantina WNI di Medan.

Bobby mengatakan, pernyataan protesnya tidak bermaksud tertentu sampai menimbulkan kegaduhan, namun lebih kepada permintaan untuk dilibatkan dalam penanganan Covid-19. Pemkot Medan juga sudah mengecek lokasi karantina, dan ditemukan ketidaksesuaian.

"Itu makanya kemarin, kami menanyakan di mana karantinanya (WNI di Medan). Dikatakan per tanggal 1 di hotel sudah tidak ada, kita cek rupanya masih ada," kata Bobby Nasution, Kamis (6/5/2021) sore.

Menantu Presiden Jokowi ini mengaku, informasi bahwa hotel karantina telah ditutup pada tanggal 1 Mei didengarnya via telpon dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan Dinas Kesehatan.

Baca Juga: PPKM Mikro Tak Maksimal, Satgas Covid-19 Tegur Lima Provinsi Ini

"Tapi kita cek masih ada, ini yang sebenarnya kami pertanyakan," kata Bobby.

Bobby mengatakan, pihaknya tidak ada maksud tertentu dalam mempertanyakan lokasi karantina di Medan.

"Kita bukan mau apa-apa, kalau itu masih (beroperasi), izinkan juga personel kami untuk membantu yang di sana yang ada di hotel-hotel, karena apa tadi, keluarga WNI yang datang ke hotelkan gak mungkin dihalangi untuk ketemu keluarga-nya," ujarnya.

Bobby mengilustrasikan jika satu hotel terdapat ada 100 WNI, maka saat ada dua orang saja sanak saudara yang datang dikhawatirkan terjadi kerumunan pelanggaran protokol kesehatan.

"Ha ini gimana prokes-nya, biar petugas kami ikut membantu, tidak ada lebih dari itu," imbuhnya.

Baca Juga: Chord Lagu Tanpa Batas Waktu Ade Govinda Feat Fadly, Di-cover Arya Saloka

Pihaknya harus menginformasikan ke seluruh masyarakat kota Medan bagaimana kondisi perkembangan Covid-19 Kota Medan.

Untuk itu, ia berharap pihak Pemkot Medan juga diberitahu dan dilibatkan dalam penanganan karantina WNI di Medan.

"Kalau (karantina) tetap di Medan, diinformasikan hotel-hotel mana saja, karena hotel tempat karantina ini kan masyarakat belum tahu tiba-tiba ada yang nginap disitu, saya katakan kemarin bagaimana saat pada saat sahur buka kalau bergabung sama WNI seperti apa," ungkapnya.

"Belum lagi kemarin dapat keluhan dari keluarga WNI yang hadir ini kan harus ada penanganannya," sambungnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy mengaku adanya tudingan Pemprov Sumut tidak berkoordinasi dengan Pemkot Medan terkait dengan karantina merupakan suatu kekeliruan.

"Salah besar itu," katanya.

Ia mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 khususnya WNI yang dikarantina merupakan team work, segenap stakeholder di Sumut.

"Kan ada satu tim, ini kerjaan bukan sendiri-sendiri," ungkap Edy.

Edy menyayangkan pihak Pemkot Medan tidak mengetahui adanya koordinasi dalam penanganan WNI yang dikarantina ini.

"Kalau tidak ada tahu (ada koordinasi), tanya Tuhan yang Maha Tahu," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More