Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 07 Mei 2021 | 11:39 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. [Suara.com/ Suhardiman]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan, Bobby Nasution melayangkan protes kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi soal lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Bobby mengaku, Pemprov Sumut menentukan lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri di Medan, namun tak berkoordinasi dengannya. Ada lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut yang dijadikan lokasi karantina WNI.

"Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang warga negara aaing (WNA) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan kantor dinas kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan. Karena wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby, Rabu (5/5/2021).

Menurut Bobby, Pemko Medan harusnya dilibatkan lebih jauh terkait masalah ini agar pihaknya bisa turut membantu, baik dari sisi personel atau kebutuhan konsumsi WNI yang menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Catat! Kemenag Batasi Maksimal Durasi Khotbah Salat Idul Fitri 20 Menit

Protes Bobby pun membuat Gubsu Edy geram. Ia mengaku, adanya tudingan Pemprov Sumut tidak berkoordinasi dengan Pemkot Medan terkait dengan karantina merupakan suatu kekeliruan.

"Salah besar itu," kata Edy, Kamis (6/5/2021).

Edy menyebut, penanganan pandemi Covid-19 khususnya WNI yang dikarantina merupakan team work, segenap stakeholder di Sumut.

"Kan ada satu tim, ini kerjaan bukan sendiri-sendiri," kata Edy.

Edy menyayangkan pihak Pemkot Medan tidak mengetahui adanya koordinasi dalam penanganan WNI yang dikarantina ini.

Baca Juga: Pentagon Waspadai Jatuhnya Roket Cina di Wilayah Berpenghuni

"Kalau tidak tahu (ada koordinasi), tanya Tuhan yang Maha Tahu," kata Edy.

Bobby pun kembali menanggapi pernyataan Gubsu Edy. Ia mengatakan, Pemkot Medan juga sudah mengecek lokasi karantina, dan ditemukan ketidaksesuaian.

"Itu makanya kemarin, kami menanyakan di mana karantinanya (WNI di Medan). Dikatakan per tanggal 1 di hotel sudah tidak ada, kita cek rupanya masih ada," kata Bobby.

Bobby menjelaskan, pihaknya tidak ada maksud tertentu dalam mempertanyakan lokasi karantina di Medan.

"Kita bukan mau apa-apa, kalau itu masih (beroperasi), izinkan juga personel kami untuk membantu yang di sana yang ada di hotel-hotel, karena apa tadi, keluarga WNI yang datang ke hotelkan gak mungkin dihalangi untuk ketemu keluarga-nya," jelasnya.

Bobby berharap pihak Pemkot Medan juga diberitahu dan dilibatkan dalam penanganan karantina WNI di Medan.

"Kalau (karantina) tetap di Medan, diinformasikan hotel-hotel mana saja, karena hotel tempat karantina ini kan masyarakat belum tahu tiba-tiba ada yang nginap di situ, saya katakan kemarin bagaimana saat pada saat sahur buka kalau bergabung sama WNI seperti apa," tukasnya.

Load More