SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menanggapi soal penggerebekan layanan rapid test tanpa turun (Lantaru) di Lapangan Merdeka Medan.
Edy mengaku, sejatinya kehadiran pihak swasta dalam menyediakan layanan rapid tes berbayar membantu pemerintah dalam memutus dan mencegah penularan Covid-19.
"Kalau ada pihak swasta menyediakan layanan pemeriksaan rapid antigen, swab, walaupun itu bisnis, dan sesuai standar harga yang ditentukan, why not? Ini kan dibutuhkan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan," kata Edy, Kamis (27/5/2021).
Edy mengatakan, dengan adanya layanan rapid tes dan swab, akan membantu kebutuhan pemerintah provinsi dalam memenuhi target jumlah tes yang diwajibkan 2,5 persen dari jumlah penduduk.
Baca Juga: Usai Viral di Medsos, Rumah Mewah Terbengkalai di Bandung Kini Ditutup
Saat ini pemerintah baru mampu melayani sekitar 600-800 orang perharinya. Sehingga kebutuhan 2,5 persen tersebut belum terpenuhi. Sehingga dengan hadirnya swasta hal tersebut dapat memenuhi kuota tersebut.
"Tapi kadang orang kita ini kalau sudah dikasih izin akhirnya menyalahi. Dipakailah alat rapid antigen palsu, alat antigen bekas. Itu salah dia," ungkapnya.
Edy mengimbau pihak swasta yang telah diberikan izin untuk melakukan pelayanan rapid antigen dan swab dapat menaati aturan dengan tidak melakukan perbuatan yang merugikan.
Dia juga mengingatkan untuk pengelolaan limbah medis harus dilakukan sesuai dengan aturan dan pedoman pengelolaan limbah, agar tidak menjadi masalah baru terhadap kesehatan.
"Kalau soal izin, swasta kalau mau buka usaha kan harus urus izin dulu. Harus taat kepada SOP yang ada," pungkasnya.
Baca Juga: Suporter PSM Makassar Sembuh Dengar Stadion Mattoanging Dilanjutkan
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Yasonna Laoly Ngaku Kekurangan Dana Saksi Edy-Hasan, Sebut Akan Gadai Kantor DPD PDIP
-
Rektor USU Dilaporkan Tim Edy-Hasan ke Bawaslu, Diduga Atur Kemenangan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024
-
Misteri Kematian Rico Pasaribu Terkuak? Sidang Perdana Besok, Peran Koptu HB Jadi Sorotan
-
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Sangat Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Pemenuhan Hak Asuh Anak Belum Jadi Prioritas Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
-
Kabar Baik dari Mendag Budi Santoso, Harga Minyakita Turun Pekan Ini
-
Oknum ASN Rudapaksa Pelajar SMP hingga Hamil di Padangsidimpuan
-
Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang Tapanuli Selatan
-
H-2 Pencoblosan, Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh di Pilgub Sumut 2024