SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Bobby mengatakan, tak ada target spesifik yang dikerjakan selama 100 hari kerja.
"Sejak awal sudah disampaikan, saya dan Wakil Wali Kota Aulia Rachman tidak ada spesifik khusus untuk target 100 hari harus mencapai apa saja. Karena program yang dibuat untuk 1 periode, bukan pertiga bulan," kata Bobby, kepada wartawan, Senin (7/6/2021).
Namun demikian, Bobby mengaku progres program dari satu periode dapat dilihat dan dirasakan selama 100 hari kerjanya. Ditambah lagi, Bobby juga sudah meluncurkan lima program prioritas utama.
"Kita harus melakukan perbaikan sekaligus menutup kebocoran PAD. Gambaran dan rangkaiannya sudah kita lihat. Mudah-mudahan dengan dukungan dan bantuan seluruh stakeholder bisa tercapai," ujarnya.
Bobby menjelaskan, selain Kesawan Pemkot Medan bakal menambah ruas jalan lainnya untuk diterapkan e-parking. Dalam penerapannya Pemkot Medan melibatkan banyak perbankan, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.
"Masyarakat bisa menggunakan banyak perbankan, sebab kita tidak mengarahkan kepada satu pengguna jasa saja. Kalau hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya yang akan kita perbaharui. Mudah-mudah nanti semua bisa menggunakan barcode dan e-money," kata Bobby.
Bobby Nasution menerangkan, Pemkot Medan saat ini terus melakukan berbagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat menurun. Rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan bukan sekedar coba-coba.
"Kita akan melihat apa yang sudah dilakukan dan efeknya seperti apa. Penerapan pembelajaran tatap muka seperti yang dahulu, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Mungkin beberapa persen dulu yang hadir, sistemnya seperti apa dan akan terus kita lihat penerapannya seperti apa yang lebih baik," katanya.
Bobby juga meluruskan soal banyaknya keluhan terkait Perwal No.17/2021 tentang Pemberian Dana Jasa Pelayanan Kepada Warga Pelayan Masyarakat yang ditafsirkan bahwa Pemkot Medan tidak akan memberikan bantuan kepada pelayan masyarakat yang berusia di atas 60 tahun.
Baca Juga: Renovasi Stadion Benteng Hingga Kisah Naik Pagar Untuk Nonton Pertandingan
"Itu tidak benar, maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Ini bagaimana efektifitas dari beberapa program yang ada di Pemkot Medan bisa berjalan. Kemudian, maghrib mengaji, usianya tidak dari 60 tahun lagi, itu sebenarnya perpanjangan dari Perwal yang sudah ada," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Ajak Kahiyang Ayu Terobos Hujan Kunjungi Hutan Kota
-
Gubsu Edy Belum Izinkan Pembelajaran Tatap Muka, Bobby Nasution Optimis pada Juli
-
Nekat Beroperasi, Bobby Nasution Ancam Tutup Tempat Hiburan Malam
-
Soal Tabung Oksigen Kosong di RSUD Pirngadi Medan, Begini Kata Bobby Nasution
-
Kenakan Pakaian Adat Toba, Bobby Nasution Tunjukkan Keberanian Membawa Perubahan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat