Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 16 Juni 2021 | 12:58 WIB
Ilustrasi anjing rabies [shutterstock]

SuaraSumut.id - Seorang bocah di Medan meninggal dunia usai digigit anjing peliharaan milik tetangga. Kuat dugaan, anjing tersebut terinfeksi virus rabies.

Dokter hewan, drh Ita menjelaskan bahwa virus rabies ini dikenal ganas dan berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian bagi manusia.

"Virus rabies ini merupakan zoonosis, yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan langsung menyerang saraf pusat," katanya, kepada SuaraSumut.id, Rabu (16/6/2021).

Ia mengatakan, gejala rabies yang dialami orang yang terpapar virus ini lewat gigitan hewan yakni demam tinggi, ketidakmampuan menggerakan bagian tubuh, hilang kesadaran, air liur keluar, dan lainnya.

Baca Juga: Berencana ke Luar Angkasa, Jeff Bezos Ditolak Pulang ke Bumi

"Masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari, bisa lebih cepat kalau lambat ditangani, virus ini berjalan dari titik luka ke pusat otak," ungkap drh Ita.

Untuk itu, orang yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies atau penyakit anjing gila, tidak langsung menunjukkan gejala.

"Awalnya itu demam, kemudian lumpuh di bagian tubuh yang digigit, dan kalau virusnya sudah sampai otak bisa berakibat kematian," ungkapnya.

Penanganan digigit hewan

Lebih lanjut, drh Ita yang pernah bertugas di Tim Satwa Sibolangit BKSDA Sumatera Utara ini menyampaikan langkah pertolongan pertama bila masyarakat digigit hewan.

Baca Juga: Dikunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan, Ini Harapan Petambak Udang Dipasena

"Pertama itu, lukanya harus dibersihkan menggunakan air mengalir dan sabun batangan. Dengan sabun itu diharapkan virus yang masih ada di luka bisa mati, bukan semua, setidaknya bisa mengurangi," ucapnya.

Kemudian, korban harus segera dilarikan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat, dan sebisa mungkin mendapatkan VAR (Vaksin Anti Rabies).

"Untuk mendapatkan (VAR) itu ke rumah sakit atau ke dinas kesehatan provinsi langsung datang, harus cepat," kata drh Ita.

Sementara, anjing yang menggigit manusia nantinya akan dibawa untuk dilakukan uji laboratorium apakah terinfeksi virus rabies atau tidak.

"Itu nantinya anjing mati, karena sampelnya diambil di bagian otaknya," ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa virus rabies ini tidak hanya menyerang anjing, namun hewan peliharaan lain seperti kucing.

"Jadi terhadap hewan peliharaan anjing, kucing, harus diberikan vaksin anti rabies," ujarnya.

"Ciri hewan yang terkena rabies lebih agresif, lebih ganas, takut air, takut cahaya. Tapi ada juga yang tidak menunjukkan gejala teknis, tapi tiba-tiba menyerang," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More