Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 22 Juli 2021 | 08:14 WIB
Ilustrasi kecelakaan kereta api (Shutterstock).

SuaraSumut.id - Seorang masinis yang diduga lalai mengemudikan kereta api hingga menyebabkan kecelakaan pada tahun 2013 di Spanyol bakal menjalani persidangan. Sedikitnya, 80 nyawa melayang dalam kejadian itu.

Dilansir dari Sky News, Kamis (22/7/2021) kecelakaan kereta tersebut terjadi pada 24 Juli 2013 di sebuah perlintasan kereta api Santiago de Compostela, di wilayah barat laut Galicia.

Kereta tipe Alvia anjlok dan menabrak dinding dengan kecepatan 179 kilometer per jam, lebih dari dua kali batas kecepatan yang ditentukan. Akibatnya sebanyak 80 nyawa penumpang tewas.

Pada bulan Juli 2021, pengadilan Spanyol mengungkapkan bahwa sang masinis, yang diketahui bernama Francisco Jose Garzon Amo, dan kepala keselamatan lalu lintas setempat akan diadili.

Baca Juga: Setelah 8 Tahun, Masinis Kereta yang Sebabkan Kecelakaan di Spanyol Akhirnya Diadili

Mereka dituduh melakukan 80 kejahatan pembunuhan dan 145 kejahatan cedera karena kelalaian serta satu kejahatan yang menyebabkan kerusakan. Jaksa menuntut hukuman empat tahun untuk keduanya.

Tanggal persidangan untuk putusan tersebut belum ditetapkan oleh pengadilan Spanyol.

Menurut penyelidikan, masinis membawa kereta tersebut dengan kecepatan dua kali lipat dan melampaui batas kecepatan yang ditentukan.

Penyelidikan kecelakaan itu telah memakan waktu hampir delapan tahun. Lamanya penyelidikan diklaim untuk memeriksa lebih lanjut pejabat senior yang diduga ikut bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Pasca kecelakaan masinis dalam kondisi terluka dan ditahan di rumah sakit. Pemerintah Spanyol juga sempat memutuskan tiga hari berkabung setelah kecelakaan itu.

Baca Juga: China Luncurkan Kereta Api Tercepat di Dunia, Kecepatan Tembus 600 Km/Jam

Rekaman yang beredar menunjukkan kondisi gerbong terbalik dan terbakar, di sekitarnya terlihat puing-puing berserakan di rel.

Kecelakaan kereta api tersebut juga dianggap sebagai yang terburuk sejak 1944. (Suara.com)

Load More