Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 18:19 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution mendampingi Menhub RI Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir meninjau tempat Isoter KM Bukit Raya [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien Covid-19 di KM Bukit Raya mulai berjalan. Dua dari lima geladak (deck) di kapal milik PT Pelni itu telah disulap menjadi tempat perawatan pasien.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, dua deck telah selesai pengerjaannya dan sudah diisi warga yang menjalani isolasi.

"Saat ini baru dua deck yang bisa di fungsikan. Nanti yang deck empat ini akan kita jadikan tempat karantina dari hasil antigen yang reaktif. Sedangkan lantai 5 untuk warga yang terkonfirmasi positif," kata Bobby, Sabtu (21/8/2021).

Bobby mengatakan, masyarakat yang terjaring razia baik melanggar jam operasional maupun menciptakan kerumunan akan dilakukan tes swab di tempat. Jika hasilnya reaktif maka akan dilakukan pemantauan dan dikarantina di KM Bukit Raya.

Baca Juga: 5 Artis Punya Wangi Tak Biasa, Granola sampai Ganja

"Tempat ini nanti akan diisi untuk masyarakat yang kena razia, melanggar over time (batas jam operasional) dan melakukan kerumunan. Tidak akan kita hukum, tapi kita cek tubuhnya ada virus atau tidak. Jika ada virus dalam tubuhnya akan kita bawa ke sini," katanya.

Bobby mengatakan, dari tiga tempat isoter yang tersedia baru 30 persen dari kapasitas yang terisi. Ke depan Pemkot Medan akan terus mengajak masyarakat yang melakukan isolasi di rumah untuk mau menjalankan isolasi di tempat isoter.

Salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) yang mewajibkan masyarakat di wilayah zona merah wajib melakukan isolasi di tempat isoter yang disediakan.

"Kita akan terus mengupayakan untuk mengajak masyarakat agar isolasi di tempat yang disediakan. Kadang yang tidak ada gejala atau OTG yang membahayakan," kata Bobby.

Isoter terapung di KM Bukit Raya akan diperuntukan khusus bagi lima kecamatan di wilayah Medan Utara. Untuk mencapai target empat poin yang disampaikan Presiden Jokowi, Pemkot Medan bersama Forkopimda telah membuat tim yang bertugas melakukan tracing dan testing yang merupakan bagian dari empat poin tersebut.

Baca Juga: Polisi: Tidak Ada Ledakan di Mal Margo City, Plafon Roboh 4 Orang Luka

"Jadi selain tracing dan testing juga kita sesuaikan dengan empat poin yang disampaikan presiden yakni pembatasan mobilitas, tracing dan testing, isolasi terpusat dan vaksinasi," katanya.

Kapten kapal mengatakan, ada ditargetkan sekitar 100 orang warga Medan yang akan masuk menjalani isoter hari ini.

"Saat ini yang telah masuk menjalani isolasi sebanyak 11 warga," katanya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta tenaga kesehatan yang ditugaskan di KM Bukit Raya untuk tetap menjaga kesehatan dan semangat. 

"Untuk para nakes kami berterimakasih, tetap jaga kesehatan dan semangat," katanya.

Program tempat isolasi terapung di kapal merupakan bentuk kepedulian dan kehadiran negara dalam penanganan pandemi Covid-19. Dalam penanganannya pemerintah pusat tidak boleh sendirian harus bersama pemerintah daerah. 

"Kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah sebuah gotong royong yang memang sudah lazimnya kita lakukan secara bersama-sama. Kita tidak terpisah- pisah, karena kunci dalam menangani Covid-19 ini adalah kebersamaan," katanya.

Kehadiran tempat isoter terapung ini guna meminimalisir isolasi mandiri yang masih terdapat kekurangan. 

"Dengan adanya isoter ini ada pendampingan dari pemerintah berupa tiga hal yakni fasiltas yang terjamin, kedua pelayanan tenaga kesehatan yang terus bisa menjaga dari pada kesembuhan secara pasti, dan juga obat-obatan yang terjamin," katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap, Kota Medan dapat mengikuti jejak kesuksesan Kota Makassar dalam melaksanakan isolasi terpusat (isoter) terapung. 

"Program ini (isoter terapung) ini pertama kali di Makassar dan mereka sukses besar dan berhasil dengan sembuhnya 50 orang dari hasil tes dalam waktu lima hari," katanya.

Budi Karya mengatakan, kapal milik Pelni itu dipakai karena saat ini kapal-kapal itu sedang tidak digunakan lantaran PPKM.

Kontributor : Muhlis

Load More