SuaraSumut.id - Jalan Letda Sujono yang menghubungkan Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dinilai memiliki sejarah terkait pergolakan politik di tahun 1965.
Nama jalan ini diambil dari seorang tokoh pahlawan revolusi di Sumatera Utara bernama Letda Sujono. Ia merupakan seorang prajurit TNI yang menjaga Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Karet IX Bandar Betsy.
Sujono gugur saat mempertahankan lahan perkebunan negara dari pendudukan tiga organisasi sayap PKI, yaitu BTI, PR dan Gerwani.
"Pada saat peristiwa di Bandar Betsy, ada tiga organisasi sayap PKI menduduki perkebunan milik negara, kalau sekarang PTPN," kata sejarawan Kota Medan, Aziz kepada SuaraSumut.id, Jumat (24/9/2021).
Aziz mengatakan, konflik pecah pada 14 Mei 1965. Saat itu Sujono masih berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua). Sujono merupakan penjaga kebun, ketika tiga organisasi tiga sayap PKI menduduki perkebunan.
"Pelda Sujono sebagai penjaga mencoba melerai dan menghalangi percobaan itu. Ternyata beliau malah menjadi korban, ditangkaplah dia. Ada sumber yang mengatakan dia disiksa dulu, ada yang mengatakan dia langsung dibunuh," ujarnya.
Jenderal Ahmad Yani Marah
Kematian Pelda Sujono tersiar hingga ke Jakarta. Aziz mengatakan, Panglima Angkatan Darat (AD) Letnan Jenderal Ahmad Yani marah besar atas kejadian itu, dan meminta agar kejadian tersebut diusut tuntas.
"Bisa timbul anarki dalam negara jika kasus ini dibiarkan," katanya.
Baca Juga: Anak Nia Daniaty Dituduh Tipu CPNS, Farhat Abbas Minta Polisi Bertindak
Saat menghadiri HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 15 Juli 1965 di Jakarta, Jenderal Ahmad Yani meluapkan kemarahannya.
"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," katanya.
Sebagai bentuk penghormatan, kata Azis, TNI menaikan pangkat Sujono dari Pelda menjadi Letda.
"Karena heroisme yang dilakukan Pelda Sudjono ini, maka dianugerahkan kenaikan pangkat dua tingkat. Pelda Sujono lalu diabadikan sebagai nama jalan di Medan," ujarnya.
"Karena itu jalan penghubung, jalan provinsi, diabadikan sebagai nama jalan sebagai bentuk penghormatan Pemerintah yang mengorbankan dirinya," sambungnya.
Selain diabadikan menjadi nama jalan, pemerintah juga membangun Tugu Letda Sujono di tengah perkebunan karet Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Pahlawan Hotel Rwanda Paul Rusesabagina
-
Mantan Menteri Agama Harap Munir Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional
-
Putri Gus Dur Sebut Putra Pahlawan Revolusi Ini Tepat bagi Rekonsiliasi Tragedi 1965
-
Wahai Ibu Pertiwi, Lihatlah Wajah Pahlawan Masa Kini Kami!
-
Memprihatinkan, Kondisi Tugu Pahlawan di Jalan Ujung Pandang Makassar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai
-
Ratusan Sekolah di Aceh Timur Rusak Diterjang Banjir
-
Empat Desa di Tapanuli Utara Masih Terisolir Pascabencana Banjir dan Longsor