Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 11 Oktober 2021 | 10:55 WIB
Tari Tor Tor

SuaraSumut.id - Daftar tarian Sumatera Utara. Sumatera Utara memiliki warisan budaya yang sangat beragam.

Selain rumah adat, tarian yang dimiliki melambangkan tradisi-tradisi yang ada di Sumatera Utara. Tarian ini memiliki makna dan nama yang berbeda-beda yang menggambarkan keragaman etnis budaya di sana.

Yuk simak ulasannya di bawah ini:

1. Tari Tor Tor

Baca Juga: Jenis-jenis Pakaian Adat Sumatera Utara: Batak Toba, Suku Karo, Hingga Suku Mandailing

Konon, tari Tor Tor sudah menjadi bagian dari budaya dan kesenian Batak sejak ratusan tahun lalu. Jadi, tak heran jika tari tor-tor tergolong sebagai tarian purba yang hingga kini masih dilestarikan.

Tarian ini meski tradisional, tapi sudah mendunia. Bahkan, tarian ini sering dibawakan dalam berbagai acara festival kesenian internasional.

Tari Tor Tor ini menjadi bagian dari ritual beberapa upacara adat mulai dari upacara penyembuhan, perkawinan, panen, hingga kematian. Selain itu, tarian ini sebagai media untuk menyampaikan batin baik kepada roh leluhur, maupun kepada orang yang dihormati (tamu ehormatan). Para penari Tor Tor biasanya menggunakan ulos dan tarian ini diiringi dengan musik gondang.

2. Tari Serampang Dua Belas

Baca Juga: 8 Rumah Adat Sumatera Utara: Bolon, Karo, Pakpak, Hingga Simalungun

Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian khas Deli Serdang yang kerap dibawakan saat ada acara adat. Tari ini berisi pesan untuk anak muda jika ingin membangun sebuah rumah tangga. Mulai dari mencari jodoh sampai akhirnya memutuskan untuk membangun rumah tangga.

Tarian ini berisi 12 orang penari lelaki dan perempuan. Mereka mengenakan pakaian serbak warna pink. Mereka menari diiringi musik rebana dan kecapi. Selain itu, para penari menggerakan badannya hingga 12 gerakan.

3. Tari Piso Surit

Tari Piso Surit merupakan sebuah tarian tradisional dari Suku Batak Karo. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan kekasihnya.
Piso dalam bahasa Batak Karo mempunyai arti pisau.

Akan tetapi, yang sebenarnya adalah bunyi sejenis burung yang suka bernyanyi kicauannya. Jenis burung tersebut dalam bahasa Karo disebut juga dengan Pincala yang bunyinya nyaring disebut dengan bunyi piso serit.

Tari Piso Surit biasanya ditampilkan secara berkelompok, yakni lelaki dan perempuan.

4. Tari Balanse Madam

Tarian ini tidak terlepas dari hadirnya bangsa Portugis di pantai barat Pulau Sumatera pada abad ke-16. Kedatangan mereka berdampak terhadap tumbuhnya berbagai macam kesenian sewaktu itu. Salah satunya adalah kehadiran tari Balanse Madam dan musik Gamat.

Tarian ini merupakan sebuah kesenian tari yang menjadi peninggalan budaya lama dan telah diwariskan turun-temurun dalam masyarakat suku Nias seberang Palinggam.

5. Tari Toping Toping

Tari Toping Toping merupakan jenis tarian tradisional yang asalnya dari suku Batak Simalungun yang biasanya ada pada acara duka cita untuk kalangan keluarga kerajaan. Tarian ini sering disebut dengan Huda Huda yang memiliki dua bagian.

Bagian pertama, Huda Huda yang terbuat dari kain dan mempunyai paruh burung enggang yang menyerupai kepala burung enggang. Konon, burung enggang akan membawa roh orang yang meninggal untuk menghadapi yang kuasa.

Bagian kedua adalah manusia dengan memakai topeng yang disebut Dalahi. Dalahi digunakan oleh laki-laki sehingga wajah topeng ini menyerupai wajah laki-laki. Adapula topeng Daboru yang dipakai oleh perempuan dan menyerupai wajah perempuan.

6. Tari Maena

Tari Maena merupakan tarian dengan gerakan simpel dan sederhana, namun mengandung makna kegembiraan, kemeriahan kebersamaan yang tentunya tidak kalah menarik dengan tarian-tarian yang ada di nusantara. Bahkan, tarian ini tidak memerlukan keahlian khusus karena gerakannya yang terbilang sederhana.

Akan tetapi, tantangannya adalah pada rangkaian pantun-pantun maena. Biasanya, pantun maena ini akan dibawakan oleh 1 - 2 orang dan disebut sebagai Sanutuno Maena. Sedangkan untuk syairnya disuarakan oleh orang banyak yang ikut dalam tarian maena yang disebut sebagai seni atau Uno.

7. Tari Persembahan

Tari Persembahan disebut juga sebagai Tari Sirih. Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi mengenakan kostum adat khas Melayu. Sesuai dengan namanya, tarian ini dibawakan untuk menyambut tamu penting yang berarti sebagai ungkapan selamat datang dalam penghormatan tertinggi.
Gerakan tarian persembahan ini boleh dibilang memesona. Biasanya, tarian ini kerapkali sebagai pembuka acara pada berbagai event.

8. Tari Balase

Tarian Baluse atau dikenal juga dengan tarian Fataele merupakan tarian perang khas Suku Nias. Tarian ini hanya dilakukan oleh lelaki yang kuat dan juga gagah dengan mengenakan pakaian perang.

Pakaiannya adalah perpaduan warna merah dan kuning. Selain itu, penarinya ditambah dengan perisai baluse dan tombak sepanjang dua meter.

Tarian ini dipimpin oleh seperti komando ahli perang. Ia kemudian memberi aba aba kepada penari untuk membentuk formasi berjajar panjang yang terdiri dari empat jajar.

Kontributor : Titi Sabanada

Load More