Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 23:41 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Pembenahan infrastruktur, terutama jalan menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Bobby Nasution. Perbaikan jalan rusak masuk dalam program prioritas dan harus dituntaskan dalam waktu 2 tahun. Keberadaan jalan sangat vital dalam menunjang kelancaran transportasi maupun aktifitas serta perekonomian masyarakat. 

Guna mendukung kelancaran perbaikan infrastruktur, orang nomor satu di Pemkot Medan ini terus menjalin dan membangun komunikasi dengan berbagai pihak. Dengan potensi dan kemampuan komunikasi yang dimilikinya selama, Bobby dipercaya mampu mengatasi persoalan jalan rusak yang juga merupakan salah satu janji kampanyenya. 

Salah satu bukti kemampuan berkomunikasinya ditunjukkan melalui koordinasi langsung dengan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui kunjungan kerja di awal Oktober lalu.

Berkat komunikasi yang dibangun, Bobby mendapat dukungan penuh. Seperti yang diketahui, di Kota Medan terdapat sejumlah jalan nasional dan provinsi. Untuk kondisi jalan nasional, banyak yang kondisinya memprihatinkan sehingga perlu dilakukan perbaikan.

Baca Juga: Waspada! UKM Dibayangi Bahaya Serangan Siber

"Jadi untuk jalan nasional yang ada di Kota Medan, alhamdulillah, Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR memastikan akan melakukan perbaikan 100 persen. Tidak hanya diperbaiki, bahkan jalan tersebut akan di rawat secara berkala. Kita tahu kondisi jalan yang ada di Kota Medan banyak yang mudah rusak, meskipun sudah diperbaiki. Untuk itu, akan dikaji terlebih dahulu masalahnya apa dan mengapa bisa seperti itu. Dengan begitu, kita tahu langkah apa yang akan diambil dalam melakukan pembenahan infrastruktur ini,” kata Bobby.

Kemampuan berkomunikasi Bobby yang menjadi potensi besar dalam menunaikan janji kampanye untuk membenahi infrastruktur di Medan mendapat apresiasi dari akademisi Fakultas Sosiolog Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Rholand Muary. 

Ia menilai potensi besar itu merupakan salah satu faktor penting untuk percepatan pembenahan infrastruktur tersebut.

"Persoalan infrastruktur di Kota Medan merupakan hal yang mendasar karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebuah kota dikatakan kota yang sejahtera, salah satu indikatornya memiliki infrastruktur yang bagus. Persoalan mendasar ini menjadi pekerjaan yang harus dikerjakan dan Bobby punya komitmen yang kuat untuk pembenahan infrastruktur tersebut. Komunikasi dengan lintas sektor, termasuk ke pusat merupakan bagian dari komunikasi pembangunan yang dilakukannya untuk pembenahan infrastruktur di Kota Medan," katanya.

Dengan melakukan pembenahan infrastruktur dan perbaikan jalan, Bobby memiliki potensi besar dalam menunaikan janji kampanyenya. Pembenahan infrastruktur yang sedang dikerjakan ini merupakan bagian dari realisasi janji dan program kampanye Bobby.

Baca Juga: Gempa Dangkal dan Tanah Endapan Lahar Picu Kerusakan Parah di Bali

Sebagai anak muda dan punya posisi tawar yang tinggi, imbuhnya, Bobby punya potensi besar membawa infrastruktur Kota Medan sejajar dengan Bandung dan Surabaya.

"Pembenahan infrastruktur itu berkesinambungan, menata kota juga perlu desain. Artinya dalam rangka pembenahan infrastruktur tentu semua mendukung, hanya saja jangan sampai justru menyisakan masalah baru,” harapnya.

Sebagai contoh, saat dilakukan perbaikan drainase, mengorek sampah atau tanah dari selokan. Kadang-kadang, oknum petugas justru tidak membersihkan hasil dari pekerjaan yang dilakukan sehingga saat kering akan menimbulkan debu dan mengganggu pengendara yang melintas. 

"Petugas harus bertanggung jawab sampai akhir dengan pekerjaan yang dilakukannya. Saya kira-kira hal seperti ini juga harus diperhatikan oleh Pemkot Medan," tukasnya.

Load More