Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 20 Desember 2021 | 13:37 WIB
Tangkapan layar penganiayaan terhadap remaja perempuan. [Ist]

SuaraSumut.id - Video yang menunjukkan remaja perempuan menjadi korban perundungan sejumlah remaja putri lainnya beredar di media sosial (medsos).

Dilihat Senin (20/12/2021), dalam video yang beredar terlihat seorang remaja tersebut dibawa oleh sekitar empat orang lainnya di lokasi kuburan China.

Korban kemudian ditarik oleh salah seorang pelaku dan langsung menendangnya hingga jatuh. Salah seorang teman pelaku merekam detik-detik pemukulan ini.

Pelaku lainnya juga menghajar korban. Pukulan bertubi-tubi mendarat di tubuh korban yang tampak meringis kesakitan.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Mandi Junub Perempuan

"Udah kak, plis kak," kata korban.

Kepala Dusun III Desa Mekar Sari Delitua bersama polisi mengecek ke rumah warga yang menjadi korban penganiayaan. [Suara.com/M.Aribowo]

"Ini pelajaran buat kau ya," jawab pelaku.

Pada Sabtu (18/12/2021) video itu tersebar di media sosial (Medsos) saat salah satu akun Facebook mengunggahnya. Tak lama berselang video itu dihapus oleh pemilik akun.

Namun demikian, video itu sudah beredar luas bahkan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Polisi juga telah buka suara mengenai beredarnya video perundungan terhadap anak dibawah umur tersebut.

Baca Juga: 3 Lokasi Bazar UMKM Selama Muktamar ke-34 NU di Lampung

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengaku masih menyelidiki terkait video viral tersebut.

"Videonya sudah kita simpan dan kasusnya masih dalam penyelidikan," katanya kepada SuaraSumut.id, Senin (20/12/2021).

Penjelasan Kadus Delitua

Kepala Dusun III Desa Mekar Sari Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang, Rudiono membantah kalau video itu terjadi di wilayahnya.

"Itu mungkin video dari daerah lain, kalau dari Desa Mekar Sari Dusun III, tidak ada kejadian seperti video itu," katanya.

Pihaknya bersama pihak kepolisian juga telah mengecek ke rumah warga yang diduga menjadi korban penganiayaan, namun berbeda orang.

"Harapan kita jangan mudah percaya dengan berita kayak gini, kayaknya sengaja membuat gaduh. Bagi penyebar video ini, jangan buat seperti ini, buat kegaduhan, berhubung video juga beredar ya terima resikonya," ucapnya.

Sementara, M Susilo (48) salah seorang warga Delitua, mengatakan memang benar anaknya menjadi korban penganiayaan. Tapi anaknya bukanlah yang ada di dalam video itu.

"Kalau pemukulan yang viral sekarang ini bukan anak saya," katanya.

Susilo mengaku, putrinya tampak berbeda jauh dengan sosok remaja perempuan yang ada di dalam videonya.

"Anak saya dipukul oleh pelaku satu orang, kejadiannya bukan di kuburan China, tapi di sebelah rumah," tandasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More