SuaraSumut.id - Harga batu bara diprediksi masih akan terus melambung akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. Sepanjang Februari, harga batu bara sudah menguat sebesar 38,22 persen secara month over month.
Memasuki Maret harga batu bara menyentuh level 446 dolar AS per ton. Bahkan jika dihitung secara year to date, harga batu bara telah menguat hingga 233,83 persen.
"Akibat perang Rusia-Ukraina, jika pasokan gas alam dan minyak dari Rusia masih terputus, maka pemanfaatan kembali energi fosil, termasuk batu bara berpotensi membesar. Ini akan meningkatkan permintaan di tengah ketatnya pasokan batu bara di tingkat global," kata Ketua Umum Aspebindo Anggawira, melansir Antara, Sabtu (5/3/2022).
Diketahui, Rusia merupakan salah satu produsen minyak dan gas alam utama dan terbesar di dunia. Ekspor dua komoditas energi itu mewakili setengah dari penjualan luar negeri negara itu. Rusia juga menyediakan sekitar 40 persen gas alam Eropa.
"Saya rasa penguatan harga batu bara juga di akibat musim dingin yang berkepanjangan di negara yang memiliki empat musim baik di Asia, Asia Tengah, Eropa, Amerika. Hal ini yang juga membuat permintaan batu bara semakin meningkat," katanya.
Diirnya juga memprediksi jika produksi stagnan. Sedangkan harga minyak mentah dunia di atas 100 dolar AS per barel dan harga gas alam yang juga masih tinggi, orang-orang akan beralih ke batu bara.
"Peluang ini sangat baik untuk para pemasok batu bara di Indonesia, namun banyak hal-hal yang perlu dicermati bukan hanya semata-mata tergiur dengan terus meningkatnya harga batu bara," imbuhnya.
Perlu adanya strategi bukan hanya dari para pemasok batu bara. Namun juga dari pemerintah agar para pemasok tidak tergiur untuk melakukan ekspor, tapi juga memperhatikan kebutuhan batu bara dalam negeri.
"Kita harus bisa memaksimalkan peluang ini, namun juga harus berhati-hati agar langkah yang di ambil oleh pemasok batu bara tidak membawa Indonesia menghadapi dampak negatif dan juga tidak mengakibatkan inflasi," tukasnya.
Baca Juga: Plafon Atap Mal Lippo Kemang Roboh, Beberapa Pengunjung Alami Luka
Berita Terkait
-
BUMN Bisa 'Babak Belur' Terdampak Konflik Rusia - Ukraina, Pakar: Sektor Batu Bara Harus Bersiap
-
Sosialisasi di Batu Bara, DPR Dorong Masyarakat untuk Daftarkan Tanahnya Melalui PTSL
-
Presiden Duterte Putuskan Tenaga Nuklir Gantikan Batu Bara Untuk Listrik Filipina
-
Kabupaten Paser, Daerah Dekat IKN Nusantara Diduga Terjadi Gempa, Warganet Duga Efek Blasting Batu Bara
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera