SuaraSumut.id - Polda Sumut telah memeriksa delapan tersangka kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin.
Mereka menjalani pemeriksaan secara maraton sejak hari Jumat hingga Sabtu pagi. Ada puluhan pertanyaan yang disampaikan penyidik terhadap para tersangka.
Dalam kasus itu, polisi menyebut anak Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin berinisial DP ikut menganiaya penghuni kerangkeng hingga tewas.
"DP sendiri terkait kasus penganiayaan. Keterlibatan yang bersangkutan (menganiaya) korban berinisial SG," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Sabtu (26/3/2022).
Ia mengatakan, DP ikut dan ada pada saat melakukan penganiayaan tersebut.
"Pada saat yang bersangkutan berada di situ, terjadi penganiyaan, beliau ada di situ. Ikut melakukan penganiyaan, itu yang kami dapatkan pada saat melakukan pemeriksaan saksi-saksi kemudian tersangka lain," ujar Tatan.
Sampai dengan pemeriksaan hingga saat ini, kata Tatan, DP melakukan penganiayaan terhadap korban SG menggunakan tangannya.
"Sampai saat ini dengan tangan, namun tetap kita menggali informasi terkait dengan fakta-fakta yang ada. Makanya kami tidak bekerja sendiri, ada beberapa lembaga yang berkerja sama dengan kita untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.
Terkait kasus penganiyaan terhadap penghuni kerangkeng, Tatan mengatakan, ada tiga korban meninggal dunia, yaitu UN, AS, dan SG.
Baca Juga: Miller Khan Dihadapkan Masalah Keluarga di Serial Assalamualaikum Calon Imam 2
"Sampai saat ini ada tiga yang meninggal dunia. Selain itu, ada beberapa korban yang mengalami luka akibat penganiayaan.
"Ada beberapa nama korban-korban penganiayaan yang (mengalami) luka juga kita mintai keterangan. Jadi yang kita ambil keterangan ada sekitar 80 orang," katanya.
Diketahui, Polda Sumut menetapkan delapan tersangka kasus kerangkeng di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin.
"Hasil gelar perkara penyidik Ditreskrimum terkait kerangkeng Bupati Langkat nonaktif TRP, Polda Sumur telah menetapkan delapan tersangka," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (21/3/2022) malam.
Hadi mengatakan, delapan orang tersangka dalam dua kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Tersangka yang menyebabkan meninggal dunia dalam proses TPPO ada tujuh orang, yaitu HS, IS, TS, RG, JS, DP dan HG.
Tag
Berita Terkait
-
8 Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Tidak Ditahan, Polisi: Mereka Kooperatif
-
Profil Dewa Perangin-angin, Anak Bupati Langkat Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia
-
Anak Bupati Langkat Kaget Dipanggil Jadi Tersangka Kerangkeng Manusia, Pengacara Sebut Dewa Tak Tahu Apa-apa
-
Dewa Anak Bupati Langkat Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Tak Hadiri Panggilan Polda Sumut, Pengacara: Tanya Penyidik
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut