SuaraSumut.id - Bangunan yang ada di Lapangan Merdeka Medan harus dikosongkan paling lama 20 Juni2 2022. Hal ini sebagai langkah awal mengembalikan Lapangan Merdeka sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan cagar budaya.
Pedagang buku menjadi salah satu yang terdampak dari rencana revitalisasi Lapangan Merdeka ini. Bagaimana nasib pedagang buku yang sudah puluhan tahun berjualan buku di titik nol Kota Medan, tersebut.
Humas Komunitas Pedagang Buku Medan, Masrun mengatakan, pihaknya siap direlokasi ke lokasi lain. Masrun mengaku, dari hasil pembicaraan dengan Pemkot Medan, para pedagang buku yang berjumlah 180 orang akan direlokasi ke lahan milik PT KAI di Jalan Hitam/Jalan HM Yamin Medan.
"Karena memang revitalisasi Lapangan Merdeka demi kemajuan Kota Medan, kami bersedia direlokasi ke Jalan Hitam," katanya.
Namun demikian, dirinya mengaku was-was karena waktu pengosongan sudah mulai dekat. Apalagi lokasi kios tempat mereka berjualan buku sudah siap atau belum.
"Pada intinya kami tidak ada akan pindah jika kios (relokasi) belum siap dan belum layak ditempati," katanya.
Selain itu, pedagang buku juga tidak akan pindah jika Pemkot Medan tidak membuat alas hak berupa SK relokasi pedagang buku.
"Kami juga belum pindah sebelum dibuatkan SK relokasi dari Lapangan Merdeka Medan ke Jalan Hitam. Jadi kalau ada kejadian apa-apa pihak kereta api tidak sembarangan (menggusur)," ucapnya.
"Kami tetap berlindung di belakang Pemkot, kami tetap dalam pembinaan Pemkot, karena Pemkot Medan yang memindahkan kami ke sana," ujarnya.
Baca Juga: BMKG: Angin Kencang Berpotensi Terjang Lima Pulau di NTT Tiga Hari ke Depan
Dirinya mengaku, kondisi penjualan buku juga mulai menggeliat pasca pandemi Covid-19. Ditambah lagi tahun ajaran baru anak sekolah.
"Ini mau mendekati tahun ajaran baru, para pembeli mulai datang. Setelah pandemi ini mulai ada pergerakan ekonomi mulai baguslah," kata Masrun.
Selain menjual secara konvensional, dirinya mengaku juga memasarkan buku lewat market digital.
"Apalagi sekarang ini kita ada media online, kalau dulu secara konvensional melayani. Tapi sekarang ini sudah ada media online, kita melayani seluruh Indonesia, prospeknya lebih cerah," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan M Yusuf, salah seorang pedagang buku di Lapangan Merdeka Medan.
"Sudah enam kali ada pertemuan dengan Pak Endar, itu sudah sepakat (relokasi) dan tidak ada yang namanya pedagang ini tidak setuju," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Memasuki Tahapan Lelang
-
Revitalisasi Trotoar di Jalan Pattimura
-
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dianggarkan Rp 93,5 Miliar
-
Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Giwangan Yogyakarta
-
Revitalisasi Lapangan Merdeka Dimulai Bulan Depan, Presiden Jokowi Direncanakan Letakkan Batu Pertama
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera
-
Jangan Salah Pilih! Ini Tips Memilih Lokasi Rumah yang Aman dan Strategis
-
Diskon 20 Persen Tarif Tol Pangkalan Brandan-Sinaksak dan Kisaran-Sinaksak, Ini Rinciannya
-
Korban Bencana di Sumut Terus Bertambah, Terbaru 366 Orang Tewas