Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 04 Juli 2022 | 05:30 WIB
viral pria dibekuk gegara ogah bayar PSK. [Tangkapan layar akun IG makcombackreal]

SuaraSumut.id - Beredar video seorang pria tertangkap hingga dibawa kembali ke dalam sebuah bangunan kafe diduga tempat esek-esek gegara ogah membayar jasa wanita pekerja seks komersial (PSK).

Tampak, pria mengenakan helm warna merah itu dibekuk oleh pria lain yang diduga bekingan dari dua orang wanita tersebut.

Rekaman video itu viral setelah diunggah ulang oleh akun Instagram @makcombackreal.

"Ada orang abis maen tak mau bayar..bayar dulu toh mas. Kalau mau gratis mbok yooo pake sabun shampo urut-urut sendri..Kalau sewa cewek harus keluar hepeng...Itu bukan fasilitas umum. Hadech," tulis akun tersebut dikutip SumutSuara.id, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Bocah Nangis karena Ikan Lelenya Jadi Lauk Makan, Merengek Minta Lihat Kuburannya

Dalam video itu, pria yang kedapatan diduga tidak mau membayar jasa wanita PSK itu menjadi tontotan warga dan pengendara yang sedang melintas.

Disebutkan jika video viral itu terjadi di Sanggau, Kalimantan Barat.

Kemunculan video itu mengundang reaksi netizen.

Beragam komentar diutarakan warganet yang menanggapi video viral itu.

Pria diduga pengunjung lokasi prostitusi gegara tidak mau membayar jasa wanita PSK menjadi sasaran perisakan atau bully dari warganet.

Baca Juga: Heboh Kelakuan Tetangga yang Tak Tahu Diri, Sudah Dipinjami Yamaha Mio Lawas Eh Malah Sebut Pelit saat Motornya Disimpan

"Dikira cewe BO kgak punya Bekingan," tulis akun IG ha******.

Sementara itu, warganet lainnya pun mengejek pelaku yang disebutnya tidak punya uang.

"Gak punya duit gaya mau jajan...nelen ludah aja mas kalau gak pnya duit mas," tulis akun IG ha*******.

Selain itu, warganet lainnya menerka juga pria tersebut merupakan warga sekitar.

"Pengguna sekitar," tulis akun IG by******.

Tak hanya itu, warganet lainnya pun ikut menyindir pria tersebut.

"Dikira mainan wkwk," tulis akun mi********.

Kontributor : Muhammad Indian Rais

Load More