SuaraSumut.id - Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana, tiba di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, pada Selasa 5 Juli 2022.
Kedatangan Jokowi disambut oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Kapolda Sumut dan Pangdam I Bukit Barisan dan Danlanud Soewondo.
Jokowi dan rombongan lalu menuju hotel tempatnya bermalam untuk melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya. Jokowi direncanakan akan mengunjungi beberapa wilayah, mulai Kepulauan Nias hingga Kota Medan.
Mulai dari bertemu masyarakat Program Keluarga Harapan di Pasar Petisah Medan, meninjau Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Hari Keluarga Nasional, peresmian revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, hingga peninjauan rumah apung di Belawan.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, kedatangan Presiden Jokowi menjadi semangat untuk memerangi stunting dapat meningkat. Sehingga Sumatera Utara (Sumut) yang kini prevelansi 25,8 persen bisa mengejar target nasional di angka 14 persen pada tahun 2024.
"Ini suatu kehormatan, ini akan menjadi semangat baru bagi Sumut untuk terus memerangi stunting," kata Edy.
Edy mengaku optimis kedatangan Presiden Jokowi bisa memberikan hal positif bagi masyarakat Sumut, khususnya kepada masyarakat yang akan didatanginya.
"Kita harapkan dengan kedatangan Presiden dan melihat langsung ke tempat tempat yang didatangi, bisa langsung dapat penanganan atas Perintah Presiden," kata Edy.
Kepala BKKBN Tinjau Lokasi
Baca Juga: Khusus untuk Kaum Adam, Ini 5 Gangguan Seksual Akibat Praktek Pola Hidup Tidak Sehat
Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo meninjau kesiapan acara dan lokasi yang akan dikunjungi Joko Widodo di Medan.
Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Hasto langsung menuju Kecamatan Belawan untuk meninjau bedah rumah apung di Lorong 6 Umum Bagan Deli. Lokasi ini akan dihadiri oleh Jokowi di acara puncak Harganas pada Kamis 7 Juli 2022.
"Ini memang spirit dari Pak Presiden Jokowi dan Pak Wali Kota Medan Bobby Nasution. Pak Presiden ingin daerah-daerah ini bebas dari miskin ekstrim dengan cara memperbaiki infrastrukturnya. Juga yang usianya masih muda yang akan hamil akhirnya bebas dari stunting," kata Hasto.
Hasto menjelaskan, salah satu syarat agar suatu daerah terbebas dari stunting adalah terciptanya lingkungan yang sehat dan layak huni, seperti sanitasi yang baik dan juga tersedianya air bersih.
“Kita ke Belawan dalam hal itu. Jadi sudah diberikan sarana, misal ada air bersih jadi dirawat sendiri, dibikinkan rumah dijaga biar gak kumuh, kebersihan dijaga sendiri," ujarnya.
Hasto sempat berdialog dengan salah satu warga bernama Misnah Wati yang rumahnya mendapat bantuan renovasi dari Pemkot Medan.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Tiba di Medan, Edy Rahmayadi Menyambut, Warganet Malah Komen Banyak Jalan Rusak di Sumut
-
Jokowi Kasih Bantuan Rp1,2 Juta: Jangan Dibelikan Handphone, Apalagi Pulsa
-
Kemenkumham Harapkan Presiden Jokowi Setujui Perpres Strategi Nasional Bisnis dan HAM
-
Cerita Afrizal Peternak Pekanbaru yang Sapinya Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban
-
Jokowi Diharapkan Setujui Perpres Strategi Nasional Bisnis dan HAM
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional