Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 12 Juli 2022 | 11:35 WIB
Lima orang pria ditangkap polisi atas kasus penganiyaan. [Ist]

SuaraSumut.id - Aksi kawanan geng motor di Kota Medan semakin beringas dan meresahkan masyarakat. Mereka tidak segan lagi menganiaya korban baik pria maupun wanita secara membabi-buta.

Bahkan seorang ibu rumah tangga (IRT) menjadi sasaran keberingasan gerombolan geng motor di Jalan Pabrik Tenun Medan. Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka yang cukup parah.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya yang mendapat informasi ini kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Alhasil, polisi telah menangkap lima orang pelaku. Sementara sejumlah pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Baca Juga: 6 Wakil Indonesia Tanding Hari Ini Berikut Link Live Streaming Singapore Open 2022

"Lima orang pelaku sudah kita tangkap, dan statusnya tersangka sudah kita tahan," katanya kepada SuaraSumut.id, Selasa (12/7/2022).

Fathir mengatakan, kelima orang yang ditangkap berinisial ST (17), RF (16), Jhon (25), Frans (19) dan Reja (19).

Dari kelimanya disita barang bukti dua unit sepeda motor, tiga parang, satu gergaji, satu pedang, dan tiga buah batu.

"Pelaku lainnya masih dalam pengejaran, kasus ini menjadi atensi bagi kepolisian," imbuhnya.

Fathir menjelaskan, peristiwa bermula pada Minggu 3 Juli 2022 sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu korban baru pulang membeli pulsa dari Jalan Ayahanda dengan melintasi Jalan Pabrik Tenun.

Baca Juga: DPR: Kalau Dianggap Genting, Jokowi Bisa Terbitkan Perppu Cari Pengganti Lili Pintauli Isi Jabatan Pimpinan KPK

"Sesampainya di lokasi korban melihat dari arah yang berlawanan sekitar enam unit sepeda motor melakukan pelemparan terhadap gerombolan sepeda motor (lainnya) yang berada di depan korban," ujarnya.

Korban terjebak dalam situasi itu dan menjadi sasaran kawanan geng motor.

"Mereka juga melakukan pelemparan hingga membuat korban mengalami luka cukup para pada bagian mata dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit," kata Fathir.

Kontributor : M. Aribowo

Load More