Scroll untuk membaca artikel
Yazir Farouk
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 14:56 WIB
Eddy Gombloh dalam film Mana Tahan [Youtube/Warkop Film]

SuaraSumut.id - Pelawak sekaligus aktor senior Eddy Gombloh meninggal dunia di Yogyakarta pada Kamis (4/8/2022).

Humas Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Evry Joe mengatakan Eddy Gombloh merupakan salah satu seniman sejati Tanah Air. Karya-karya menghibur beberapa generasi di Indonesia maupun negera tetangga.

Karena itu, Evry mendesak asosiasi komedian, pemerintah maupun swasta untuk memberikan penghargaan pada Eddy Gombloh yang telah berpulang.

"Mestinya kita gugah pemerintah, harus beri penghargaan kepada senior-senior yang sudah memberi karyanya, yang sudah menghibur bangsa dan negara kita, sampai ke internasional," kata Evry dalam pesan suara, Kamis (5/8/2022).

Baca Juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Eddy Gombloh: Papa Kenapa Tinggalin Kami?

Menurut Evry, Eddy Gombloh salah satu seniman yang karyanya masih digemari sampai sekarang. Selain Eddy, dia juga menyebut nama pelawak lainnya seperti Ateng dan S Bagio.

Eddy Gombloh meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Yogyakarta. Dia tutup usia setelah berjuang melawan sakit jantung hingga ginjal.

Eddy Gombloh akan dimakamkan di TPU Tegal Alur Cengkareng, Jakarta Barat pada hari ini, Jumat (5/8/2022). Ini adalah wasiat Eddy pada istrinya sebelum berpulang.

Eddy Gombloh lahir di Yogyakarta pada 17 Agustus 1941. Dia dikenal sebagai pemeran pendukung di film-film Benyamin Sueb di era 70-an hingga awal 90-an.

Sederet film yang pernah dibintangi antara lain "Djembatan Emas", "Benyamin "Tukang Ngibul", "Inem Pelayan Sexy" dan "Apa Ini Apa Itu.

Baca Juga: Eddy Gombloh Meninggal, Pemerintah Didesak Beri Penghargaan

(Antara)

Load More