Suhardiman
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 14:19 WIB
Ilustrasi SPBU. [Shutterstock]

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin berharap pemerintah tetap mengambil jalan lain selain menaikkan harga BBM.

"Meksipun sulit juga untuk memastikan kemampuan anggaran pemerintah jika berhadapan dengan kenaikan harga minyak dunia belakangan ini. Tetapi saya sendiri meragukan kemampuan pemerintah tersebut. Jadi opsi menyesuaikan atau menaikkan harga BBM terlihat lebih nyata saat ini," katanya.

Gunawan mengaku, semakin tinggi kenaikan harga BBM maka makin tinggi inflasi yang terjadi. Kenaikan harga secara tajam berpotensi terjadi dan makin menyusahkan masyarakat.

"Sayangnya kondisi daya beli masyarakat kita benar-benar terpukul," kata Gunawan.

Gunawan menjelaskan, inflasi telah menggerogoti daya beli dan pertumbuhan ekonomi. Mirisnya lagi, bila inflasi tidak dapat dikendalikan maka angka kemiskinan semakin membesar.

"Kenaikan harga BBM sangat berpeluang memicu inflasi hingga penambahan angka kemiskinan," jelasnya.

Disisi lain, kata Gunawan, surplus neraca perdagangan yang berpeluang terus mengecil, ditandai dengan mulai melandainya harga komoditas dunia. Ditambah dengan volume ekspor yang menunjukan stagnasi dan terancam turun.

"Sehingga beban subsidi akan kian sulit, karena ketersediaan valasnya terganggu," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Baca Juga: KPK Tangkap Rektor dan Pejabat Kampus Unila di Bandung

Load More