SuaraSumut.id - Seorang wanita hamil di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), bernama Lia Mardiana (29) menjadi korban penganiayaan.
Selain itu, korban lainnya adalah orang tua Lia bernama Farida Hanum (49), Intan Rahayu (20), Listiawati (34) dan Ali Imran (36). Informasi yang dihimpun, diduga para pelaku penganiayaan masih ada hubungan keluarga.
Farida mengatakan, peristiwa berawal saat ia dan anaknya Lia mengendarai sepeda motor pada Jumat, (26/8/2022). Saat tengah mengendarai sepeda motor, salah satu pelaku datang dari belakang dan memepet mereka.
"Anak saya gugup dan kami pun terjatuh. Tapi dia tidak menoleh ke belakang melihat kondisi kami," kata Farida saat dihubungi via selularnya, Sabtu (3/9/2022).
J yang merupakan adik iparnya itu pergi begitu saja. Karena terjatuh perut Lia yang tengah hamil enam bulan berbenturan dengan stang sepeda motor.
Hal itu membuat Lia merasa kesakitan. Mereka lalu pergi untuk melakukan USG. Saat malam hari, saat Lia berbaring sang ayah datang dan bertanya apa yang terjadi.
Farida menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan sang anak. Setelah bercerita, Farida pergi bersama suaminya menjual pinang. Saat tiba di lokasi kejadian, Farida dan suaminya bertemu dengan J.
"Ditanyakan ke J kenapa kau tega kek gitu memepet keponakan sendiri, dalam keadaan hamil? J enggak terima dan marah," katanya.
Terjadi cekcok antara J dan ayah Lia. Tiba-tiba dari arah belakang Farida datang MA yang merupakan keponakannya. Kepala Farida dipukul dari arah belakang.
Baca Juga: Ryu Sujeong Lovelyz Dirikan Label Sendiri 'House of Dreams' untuk Kejar Karier
"Enggak tau memakai apa, tapi saya lihat MA memang handphone," sambungnya.
Tak hanya dipukul, jilbab dan rambut Farida ditarik hingga terjatuh dari atas sepeda motor. Tak berhenti di situ, ibu kandung MA berinisial SS juga ikut menjambaknya dan menganiaya.
"Saya gak bisa berbuat apa-apa. Suami saya sudah memisahkan saya saat dikeroyok itu dan anak saya Intan Rahayu. Malah anak saya dicakar," paparnya.
Mendengar ada keributan, Lia juga keluar untuk memisahkan ibunya yang sedang dianiaya beramai-ramai.
Saat Lia berdiri di jalan, perut Lia ditendang oleh anak J berinisial R. Kemudian, A yang merupakan anak J juga menendang bokong belakang kiri kanan Lia.
"Lia teriak meminta tolong jangan menendang perut saya, sudah sakit kali perut saya ini. Bukan berhenti E istri J datang jambak rambut Lia sampai terduduk," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Bayi di Blitar Diduga Jadi Korban Penganiayaan hingga Tahanan Polsek Tambaksari Tewas Gantung Diri
-
Kapendam Cenderawasih Telusuri Dugaan Penganiayaan Prajurit TNI terhadap Warga
-
Di Sidang Replik Kasus Penganiayaan M. Kece, Jaksa Minta Hakim Tolak Nota Pembelaan Irjen Napoleon Bonaparte
-
3 Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Tersangka Penganiayaan, Kampus Bakal Beri Sanksi Tambahan
-
Riko Pujianto Korban Penganiayaan Beberkan Polisi di Polsek Bantargebang dan Polda Metro Jaya yang Lakukan Intimidasi
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
4 Sunscreen Wardah untuk Perlindungan Maksimal Sehari-hari, Cocok Semua Jenis Kulit
-
Gerindra Sumut Kembali Bantu Korban Banjir di Langkat, 1.000 Paket Dikirim ke Besitang
-
Heboh Remaja Perempuan di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandung
-
Teras BRI Kapal: Solusi Perbankan Terapung untuk Masyarakat Pesisir dan Pulau Terluar
-
4 Sepatu Lari Lokal untuk Berbagai Medan: Nyaman, Tangguh