SuaraSumut.id - Ribuan rumah di sebagian wilayah Labuhan Batu Utara (Labura) dan Asahan terendam banjir, Kamis (3/11/2022). Banjir itu dipicu hujan deras yang melanda kawasan itu sejak Rabu (2/11/2022) malam hingga Kamis pagi.
Informasinya, banjir ini merupakan yang terbesar sejak Labura berdiri. Beberapa kompleks dan kawasan perumahan di Kelurahan Aekkanopan dan Aekkanopan Timur di Kecamatan Kualuhhulu serta di Desa Ledongbarat Kecamatan Aekledong Asahan direndam banjir.
Bahkan, sejumlah sekolah di kawasan Desa Ledongbarat terpaksa memulangkan siswanya karena air yang terus naik. Di antaranya adalah MIS Al Falah, MTs Al Halim dan SMPN Aekledong.
Salah seorang warga Siddik Nainggolan mengakui kalau banjir ini merupakan yang terbesar.
"Seingatku kalau pun banjir, tidak pernah ada yang sampai ke rumah Pak Nasution," ujar pria berusia 60-an tahun tersebut merujuk salah satu rumah yang berada di Simpang Sukaramai di perbatasan antara Labura-Asahan.
Hal senada juga disebutkan Dedek M Noor, salah seorang jurnalis yang rumahnya juga terkena banjir. "Di dalam rumah saja airnya sampai sebetis," jelas pria yang tinggal tidak jauh dari rel di kawasan Jalan Padanggala-gala Ledongbarat itu.
Sementara warga lain bernama Anto menyebutkan, di rumahnya yang berada di kawasan Kampung Tarutung Kelurahan Aekkanopan juga merasakan dampak banjir itu. "Dua sepeda motor yang dicagak dua tidak kelihatan karena terbenam air di dalam rumah," ujarnya.
Sementara itu personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura juga mengerahkan personil dan peralatan untuk membantu warga.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Labura Jamil Hasibuan, pihaknya belum bisa mendata berapa jumlah korban banjir yang terjadi di dua kelurahan di Kecamatan Kualuhhulu itu.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Tunggu Hasil Pemeriksaan Warga Asahan Alami Kebutaan Usai Vaksin Booster
"Belum dapat datanya bang. Kami masih sibuk mengevakuasi warga," jelasnya saat dihubungi via telepon terkait data korban banjir.
Tim yang turun untuk mengevakuasi berasal dari berbagai elemen, termasuk dari BPBD Asahan. "Banyak yang terlibat dalam evakuasi ini seperti Sat Pol PP, Pramuka dan Dinas Perhubungan," terangnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Tenaga Kesehatan di Asahan Aksi Jahit Mulut, Ini Tuntutannya
-
Tujuh Remaja Pembuat Video Berisi Ancaman Senjata Tajam yang Viral di Media Sosial Ditangkap Polisi
-
Berkunjung ke Asahan, Wamentan Ingatkan Pentingnya Hilirisasi melalui BUMD
-
Teriakan Anak Selamatkan Ibu Muda Nyaris Tewas Dianiaya Suami di Asahan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional