Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 14 November 2022 | 09:50 WIB
Belasan hektare areal persawahan di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan terendam dampak banjir akibat tingginya curah hujan melanda wilayah itu. [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - Sekitar 15 hektare tanaman padi petani di Desa Sipange Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), terancam gagal panen.

Sawah masyarakat itu terancam gagal panen lantaran tergenang air akibat banjir Sungai Sihombuk saat hujan deras pada Rabu (9/11/2022) lalu.

"Kita sudah laporkan peristiwa ini kepada Pak Bupati, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, BPBD, Inspektorat kabupaten itu bahkan Camat Sayur Matinggi," kata Kepala Desa Sipange Julu, Mursal, dikutip dari Antara, Senin (14/11/2022).

Dalam laporannya disebutkan bahwa sekitar 32 hektare persawahan tergenang dari 50 hektare luas areal persawahan masyarakat di Desa Sipange Julu itu dengan umur tanaman padi 40 - 50 hari.

Baca Juga: 5 Hektare Sawah Warga Mayang Jember Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

"Hanya dari 32 ha terendam (rusak ringan berat) lebih kurang 15 ha di antaranya terancam gagal panen (puso)/tanam kembali," jelasnya.

Di laporkannya penyebab sulitnya air yang merendam persawahan cepat surut diakibatkan penyempitan pendangkalan dasar Sungai Sihombuk di wilayah itu.

"Kejadian seperti ini sudah sering terjadi bilamana saat musim penghujan," pungkasnya.

Load More