SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan penjelasan alasan mengapa pihaknya melakukan rehabilitasi Jembatan Raden Saleh. Hal tersebut disampaikan Bobby lewat akun instagramnya.
Penjelasan ini sekaligus menjawab adanya kritikan atas rehabilitasi Jembatan Raden Saleh yang dinilai hanya menghabiskan anggaran.
Bobby menyampaikan bahwa rehabilitasi dilakukan agar Jembatan Raden Saleh ramah bagi pejalan kaki.
"Jembatan Raden Saleh yang terletak di depan Kantor Wali Kota sudah mulai dilakukan rehabilitasi untuk diubah menjadi jembatan yang ramah bagi pejalan kaki," tulisnya dilihat SuaraSumut.id, Kamis (17/11/2022).
Suami Kahiyang Ayu ini juga mengunggah gambar sketsa pembangunan jembatan. Nantinya jembatan ini akan memiliki jalur khusus untuk pejalan kaki dilengkapi dengan tembok pembatas berkelir putih.
Dalam keterangannya, jembatan akan selesai pada bulan Desember 2022, sebelum tahun baru 2023. Saat ini proses pengerjaan jembatan sudah mencapai 35 persen.
Sebelumnya, LBH Medan menyayangkan rehabilitasi jembatan Jalan Raden Saleh Kecamatan Medan Barat dan pembangunan Gapura perbatasan Kota Medan yang saat ini sedang dikerjakan Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.
Menurut LBH Medan, proyek jembatan dan pembangunan Gapura perbatasan Kota Medan yang berjalan saat ini menurut LBH Medan tidak tepat dan tidak memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Seharusnya Wali Kota Medan lebih memprioritaskan kemaslahatan masyarakat dengan cara memperbaiki jalan-jalan yang masih banyak rusak dan memperbaiki drainase dan lainnya, guna mencegah terjadinya banjir dan masalah masyarakat kota medan lainya.
Baca Juga: 'Lebih Banyak Bestie daripada Musuh' Pengawalan Santai Presiden Korea Selatan Jadi Sorotan
"Diketahui rehabilitasi Jembatan Jalan Raden Saleh Kecamatan Medan Barat dan Gapura perbatasan Kota Medan Jalan Jamin Ginting/Tuntungan memakan biaya yang fantastis, yaitu Rp 1.031.031.000 dan Rp 2,4 miliar," kata Irvan Saputra, Wakil Direktur LBH Medan.
Menurut Irvan, jembatan Raden Saleh diketahui masih baru atau telah beberapa kali direhabilitasi dan sangat kokoh namun tanpa alasan yang jelas direhabilitasi kembali.
"Hal ini patut menimbulkan kecurigaan masyarakat, Apakah rehabilitasi tersebut dibutuhkan atau diduga hanya sekedar menghabiskan anggaran?," katanya.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Sebut Masih Banyak Pekerja di Medan Belum Tercover BPJS
-
Minta Doa & Dukungan Pembangunan Islamic Center, Bobby Nasution: Rumah Pergerakan Peradaban Islam
-
Warganet Desak Kaesang Laporkan Bobby Nasution ke Jokowi Gegara Koper
-
HUT Korps Marinir ke-77, Bobby Nasution: Tetap Hadir Untuk Masyarakat Medan
-
Respons Kaesang Diejek Bobby Nasution Gegara Koper Nyasar ke Kualanamu
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula
-
GoTo Salurkan Bantuan untuk Ribuan Mitra Driver Terdampak Banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!