Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 25 Juli 2023 | 14:36 WIB
Fathir mengungkapkan kasus pria yang membanting anaknya hingga tewas. (Suara.com/M.Aribowo)

SuaraSumut.id - Polisi membentuk tim khusus (timsus) memburu pria mengaku tentara yang menusuk Yoshua Samosir (38) pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia hingga tewas.

Demikian dikatakan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa dikonfirmasi SuaraSumut.id, Selasa (25/7/2023) siang.

"Membentuk tim penyelidikan khusus untuk mengungkap perkara itu," kata Fathir.

Pihaknya telah mendalami pemeriksaan saksi-saksi dan juga memeriksa CCTV untuk mengidentifikasi pelaku penikaman tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Jogja, Kota Malang Juga Punya Bakpia yang Istimewa

"Saat ini tim sedang mendalami keterangan saksi untuk mengejar pelaku," ujarnya.

Diberitakan, peristiwa berdarah merenggut nyawa seorang pria pemilik warung kopi (warkop) bernama Yoshua Samosir (38), di Jalan Adi Sucipto Kecamatan Medan Polonia, Minggu (23/7/2023) dini hari.

Korban meninggal dunia karena kehabisan darah usai leher ditusuk pisau sangkur. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawa ayah tiga orang ini tetap tak dapat diselamatkan.

Salah seorang keponakan korban Berto Siagian (27) mengatakan, peristiwa bermula saat korban sedang berada di dalam warung.

"Kami lagi di warung, lagi bakar-bakar lalu ada sebuah mobil dan dua kereta (sepeda motor) empat orang tiba-tiba datang, sopirnya ini keluar jumpai dua kereta ini tadi, orang itu katanya mau nabrak yang punya mobil," katanya.

Baca Juga: 7 Makanan Populer dari Drama Korea, Pencinta Drakor Wajib Coba!

Melihat ada keributan di depan warkopnya, kata Berto, korban keluar melihat apa yang sedang terjadi. Warga pun perlahan ramai berkumpul. Ketika korban melihat ke dalam mobil, ada seorang remaja yang mereka kenal dalam kondisi babak belur.

"Kami datangi karena udah dekat di dalam mobil kami lihat ada korban matanya pun sudah bonyok-bonyok, kebetulan korban yang bonyok-bonyok ini kami kenal juga, dia pun minta tolong. Ya kami paksa turunin, berontak sopirnya (pelaku) ini," ungkap Berto.

Berto mengatakan bahwa pelaku membentak warga yang mengerumuninya dengan nada tinggi. Hal yang mengejutkan lagi pelaku mengaku sebagai anggota TNI.

"Kenapa, siapa kalian, kenapa rupanya? Ya depan warung kami ada ribut-ribut dia marah. Orang sini nunjuk ke arah mess Kosek di samping mess CBD Polonia," ucapnya.

Korban yang seharinya berjualan tak jauh dari Markas TNI AU tidak mengenali pelaku. Korban balik bertanya pelaku bertugas di mana.

"Sementara punya warung sudah lama, pasti kenal siapa anak mess, yang kenal banyaklah. Dia gak kenal, pas begitu dia bilang tentara sini aku, (ditanya balik) tentara mana kau? kata korban," ungkapnya.

Merasa terancam, pelaku lalu mengeluarkan sebilah pisau sangkur dari dalam mobilnya.

"Dibukanya mobil diambilnya sangkur, bayonetlah, sempat ngancam kami," jelasnya.

Meski berada di bawah ancaman, warga sekitar dan korban tetap berusaha mengeluarkan remaja yang dalam kondisi bonyok di dalam mobil.

Tiba-tiba pelaku langsung menghujamkan pisau sangkur ke arah leher korban. Warga yang melihat menjadi takut. Apalagi pelaku masih mengancam dengan memegang sangkur.

"Kita gak nyangka sampai seberani itu, ditikam di bagian leher. Sempat kami tolak masuk parit pelaku, itu bang Jos kena (tikam). Korban tulang saya, saya selamatkan bawa ke rumah sakit, meninggal di Rumah Sakit Adam Malik," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More