SuaraSumut.id - Seorang guru mengaji di Medan, Sumatera Utara (Sumut), setubuhi muridnya yang masih di bawah umur. Korban menuruti kemauan sang guru karena dijanjikan menikah.
Oknum guru ngaji berinisial TF (44) itu sudah berulang kali menyetubuhi korban Bunga (15). Perbuatan ini terbongkar setelah istri pelaku memeriksa ponsel suaminya.
Sang istri yang tidak terima suaminya ada main dengan korban, lalu mendatangi rumah orang tuanya. Bak disambar petir di siang bolong, orang tua korban yang mendengar ini seketika dibuat syok, lalu melaporkan oknum guru ngaji itu ke pihak berwajib.
Kasat Reskrim Polres Belawan AKP Zikri Muammar menjelaskan pihaknya yang menerima laporan ini kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengamankan TF. Ternyata, perbuatan terlarang ini bermula pada tahun 2019, saat korban belajar ngaji dengan pelaku.
"Pada tahun 2019 korban adalah anak ngaji dan pelaku adalah guru ngaji," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada SuaraSumut.id, Sabtu (23/9/2023).
Setelah tidak lagi mengaji, korban dan pelaku mulai menjalin komunikasi intens hingga kemudian pada tahun 2022, keduanya berpacaran secara diam-diam.
Oknum guru ngaji ini membujuk rayu korban dengan menjanjikan menikahinya dan menjadi istri kedua alias istri muda. Usai korban terperdaya, pelaku lalu melampiaskan hasratnya.
"Pelaku dan korban berpacaran dan sering melakukan persetubuhan," ungkapnya.
Meski ditutup rapat-rapat, bau hubungan terlarang TF akhirnya terendus istrinya lewat chat whatsapp antara suaminya dengan Bunga.
Baca Juga: Dinas Sosial Medan Kembali Temukan Panti Asuhan Diduga Eksploitasi Anak di TikTok
"Istrinya lalu mendatangi rumah korban mengatakan kepada orang tua korban bahwa mereka sudah melakukan persetubuhan. Atas informasi tersebut kedua orang tua (korban) syok dan melaporkan kejadian ke Polres Pelabuhan Belawan," ungkapnya.
Polisi yang menerima laporan korban kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan akhirnya menangkap oknum guru ngaji tersebut.
"Pelaku sudah ditahan. TF dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014, pasal 76 D. Dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih