SuaraSumut.id - Jumlah petani yang berusia lebih dari 55 tahun di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Hal ini berdasarkan hasil sensus pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengatakan, peningkatan ini menjadi tantangan karena berkaitan dengan keberlangsungan sektor pertanian Sumut ke depannya.
"Ini menjadi tantangan bagi kita, khususnya soal estafet pertanian bagi generasi muda," katanya melansir Antara, Selasa (5/12/2023).
Hasil sensus menunjukkan bahwa jumlah petani perorangan berusia 55-64 tahun bertumbuh daripada sensus sebelumnya tahun 2013, yakni dari 18,80 persen menjadi 21,80 persen.
Sementara itu, petani berusia lebih dari 65 tahun naik dari 10,62 persen pada sepuluh tahun lalu menjadi 13,59 persen tahun 2023.
Petani untuk kategori usia kurang dari 15 tahun, 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun seluruhnya lebih rendah dibandingkan tahun 2013.
Dari sisi sebaran petani menurut generasi, BPS mencatat pada tahun 2023 generasi X-lah yang terbanyak yaitu 42 persen. Generasi X merupakan mereka yang lahir tahun 1965-1980.
Petani terbanyak kedua datang dari generasi milenial (29,5 persen) yang lahir pada tahun 1981-1996. Kemudian diikuti "baby boomer" (24,87 persen) yang lahir pada 1946-1964.
Selanjutnya ada generasi Z (2,07 persen)-lahir 1997 sampai 2012, "pre-boomer" (1,56 persen) yang lahir sebelum tahun 1945 dan "post" generasi Z (0,00 persen) yang lahir di atas tahun 2013.
Adapun untuk teknologi pertanian di Sumut, petani yang paling banyak menggunakannya adalah mereka yang berumur lebih dari 39 tahun (464.226 orang), disusul yang berusia 19-39 tahun (137.969 orang).
"Kita berharap pertanian terus berkembang demi memastikan kebutuhan dan ketahanan pangan dapat tumbuh secara berkelanjutan, Teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan produktivitas dan melahirkan inovasi yang bisa memberikan kekuatan bagi sektor pertanian Sumut," jelasnya.
Pada tahun 2023, BPS menyatakan jumlah UTP (usaha pertanian perorangan) di Sumut sebanyak 1.516.399 unit dengan perkebunan menjadi subsektor primadona.
Dari jumlah tersebut, 811.060 ribu di antaranya merupakan usaha perkebunan. Setelah itu disusul 651.500 ribu usaha tanaman pangan, 441.030 ribu usaha peternakan, 418.280 usaha ribu hortikultura, 69.920 usaha ribu perikanan, 19.310 usaha kehutanan dan 12.590 usaha jasa pertanian.
Berita Terkait
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
-
Mentan Amran Lapor ke Prabowo Petani Mulai Sejahtera
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Warga Desa Poncowarno Langkat Tuntut Ganti Rugi Lahan ke USU
-
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan
-
Telkomsel Hadirkan Pendampingan Psikososial untuk Ribuan Anak Terdampak Bencana Sumatera
-
Dirut hingga Jajaran Direksi Bank Mandiri Pastikan Langsung Bantuan di Sumatera
-
4 Warna Lipstik yang Terbukti Membuat Wajah Cerah Seketika