Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 05 Desember 2023 | 10:57 WIB
Pencarian korban yang masih hilang dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara. [Ist]

SuaraSumut.id - Sebanyak 200 warga mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).

Selain itu, banjir yang terjadi pada Jumat 1 Desember 2023 malam itu juga menyebabkan puluhan rumah warga dan fasilitas lainnya rusak berat. Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisik BPBD Humbang Hasundutan Ricardo.

"Warga yang mengungsi diperkirakan mencapai 200 orang. Untuk kerugian material yang dihimpun dalam kaji cepat meliputi 32 unit rumah rusak berat, satu tempat ibadah, satu sekolah, dan satu puskesmas pembantu," katanya melansir Antara, Selasa (5/12/2023).

Dirinya mengatakan seluruh kebutuhan dasar, baik makanan, logistik, dan peralatan lainnya, sudah terpenuhi.

Ratusan orang dari berbagai instansi dan organisasi dilibatkan untuk mencari korban yang masih hilang dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara. [Ist]

"Pengungsian dipusatkan di Aula Kecamatan Baktiraja, telah didirikan dapur umum oleh Dinas Sosial. Kebutuhan makanan dan yang lainnya sudah tertangani dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Humbahas mengatakan pihaknya bersama bersama tim gabungan menyediakan dua posko untuk korban banjir bandang dan longsor.

"Kami menyediakan dua posko untuk para pengungsi yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti dan di Gedung Serba Guna HKBP Simangulampe," ucapnya.

Posko yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti menampung sebanyak 80 orang, sedangkan yang di gedung serba menampung 60 orang.

"Setelah disediakan posko, kami juga akan menyediakan bantuan sandang dan pangan untuk para pengungsi," kata Dosmar.

Pencarian korban hilang dilanjutkan

Sementara itu, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian korban hilang pada hari keempat pasca banjir bandang dan longsor di kawan tersebut.

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono mengatakan pencarian melibatkan sedikitnya 535 orang dari berbagai instansi dan organisasi. Di mana mereka akan dibagi menjadi 3 SRU.

SRU I melakukan pencarian di permukaan air menggunakan perahu LCR dan aqua eye untuk mendeteksi keberadaan korban di dalam air, sekaligus dilakukan penyelaman oleh tim Basarnas Spesial Group (BSG).

Kemudian, SRU II melakukan pencarian menggunakan ekskavator dan didampingi tim scouting darat di area batas jalan menuju tepi danau.

Tim SAR gabungan menemukan korban meninggal dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara. [Ist]

"Untuk SRU III melakukan pencarian menggunakan ekskavator dan didampingi tim scouting darat diarea batas jalan menuju arah bukit.Tim nanti juga akan dibantu anjing pelacak dari pihak kepolisian," ungkapnya.

Diketahui, sebanyak 12 orang dilaporkan hilang akibat banjir dan longsor di Humbahas. Dua orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 10 orang masih dalam pencarian.

Load More