SuaraSumut.id - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menghadiri kampanye akbar bertemakan Hajatan Rakyat di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024).
Dalam orasi politiknya, Mahfud MD menyinggung beberapa hal, mulai dari hak azasi manusia (HAM) tentang perlindungan beribadah, kondisi petani, nelayan, lapangan pekerjaan hingga maraknya korupsi.
Awalnya, Mahfud menyampaikan bahwa dalam sehari di Sumut, dirinya menghadiri kampanye di empat titik.
"Hari ini di sekitar Kota Medan saja ada ada empat kampanye, pertama di sini (Lapangan Astaka), kedua di Istana Maimun, Belawan, tadi saya ke Simalungun. Sebentar lagi saya terbang ke Asahan untuk menyapa rakyat Sumatera Utara," kata Mahfud.
Di hadapan ratusan pendukungnya, Mahfud berjanji akan memperjuangkan lima poin bersama Ganjar Pranowo jika menang Pilpres 2024.
"Pertama, melindungi hak asasi di bidang peribadatan kepada semua pemeluk agama tanpa pandang bulu dan tanpa pandang mayoritas dan minoritas, semuanya harus dilindungi," ujarnya.
Mahfud menyampaikan izin rumah ibadah akan diatur kembali agar pembangunannya menjadi lebih sederhana dan memberi perlindungan terhadap HAM. Selanjutnya, Mahfud juga menyinggung soal kondisi infrastruktur di Sumut yang belum baik.
"Saya mendapatkan catatan dari beberapa daerah di Sumatera Utara ini infrastruktur masih belum baik, sehingga perlu diperbaiki," jelasnya.
"Jalan-jalan, jembatan, gedung-gedung yang diperlukan untuk pelayanan publik itu semua harus diperbaiki," sambungnya.
Mahfud juga siap memperjuangkan nasib petani dan nelayan yang saat ini belum sepenuhnya mendapatkan kesejahteraan.
"Catatan juga dari kami tim Ganjar-Mahfud, para petani sekarang sudah berkurang jumlahnya lahan pertanian berkurang karena dijadikan lahan Industri, para petani berkurang jumlahnya karena mereka gak bangga lagi menjadi petani, subsidi terkadang tidak sampai kepada petani," jelasnya.
Menurut catatan Tim Ganjar-Mahfud, kredit macet dari petani dan nelayan jumlahnya mencapai Rp 687 miliar.
"Ini kredit macet di mana petani diberi pinjaman agar pertaniannya bagus, agar usahanya sebagai nelayan bagus, tapi kredit macet," cetusnya.
Mahfud juga menyampaikan soal lapangan pekerjaan dan meniadakan bekingan dalam mencari kerja yang mempersulit masyarakat.
"Nanti insya Allah prioritas melakukan penegakkan hukum dengan adil dan pemberantasan korupsi. Kalau korupsi bisa kita kurangi sebesar mungkin maka subsidi untuk keperluan rakyat akan mudah kita dapatkan," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Lokasi Banjir Bandang Sumatera Utara
-
Anggota DPRD Sumut Minta Nias Merdeka, Kecewa Banjir Sumatera Tak Jadi Bencana Nasional
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera