SuaraSumut.id - Harga bawang merah dan bawang putih di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Kenaikan ini melampaui harga acuan penjualan di tingkat konsumen dan bahkan HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata bawang merah di Sumut mencapai Rp 52.460 per kilogram pada Mei 2024, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni Rp 50.470 per kilogram.
Nilai tersebut lebih tinggi harga acuan penjualan bawang merah di tingkat konsumen Rp 36.500-Rp 41.500 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Sumut Sujatmiko mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga karena terhambatnya pengangkutan bawang merah dari Sumatera Barat akibat banjir.
"Suplai terganggu membuat harga mengalami kenaikan," katanya melansir Antara, Senin (20/5/2024).
Untuk bawang putih, Bapanas mencatat harga rata-ratanya Rp 40.110 per kilogram di Sumut, lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) Kementerian Perdagangan yakni Rp 32 ribu per kilogram.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus memantau dan mengendalikan harga komoditas pangan.
"Kami terus memantau situasi harga setiap hari," ungkapnya.
Saat pihaknya menemukan gejolak yang tidak normal, Pemprov Sumut melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk menemukan solusi.
Selain itu, juga rutin mengadakan rapat dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setiap hari Senin.
"Kami membahas semuanya di sana. Setelah itu, kalau perlu, kami mengambil tindakan misalnya dengan melakukan inspeksi mendadak dari hilir atau pasar baru ke hulu atau produsen," jelasnya.
Kemudian, katanya, cara lain adalah dengan mengadakan gerakan pangan murah. Hal ini dapat mengurangi beban masyarakat sekaligus membantu untuk mengendalikan harga.
Komoditas yang disediakan untuk program itu seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih.
"Sampai sekarang gerakan itu masih kami lakukan. Komoditas yang kami sediakan hasil dari bekerja sama dengan para distributor maupun produsen yang berkenan menjualnya dengan harga lebih murah dari harga pasar," kata dia.
Berita Terkait
-
Hati Ivan Gunawan Tergerak, Salurkan Rp150 Juta untuk Korban Banjir Sumatera Lewat Mandjha Hijab
-
Krisis BBM Meluas di Tapanuli Akibat Bencana Banjir Sumatera
-
Pesta DJ Seksi di Riau saat Sumut Banjir Bandang, Netizen Geram: Di Mana Hati Nurani?
-
Geger Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Tembus Rp10 Miliar dalam 24 Jam
-
Seberapa Kaya Timothy Ronald? Bangun Tidur Langsung Donasi Rp100 Juta untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial