SuaraSumut.id - Polda Sumut menegaskan tidak akan mengeluarkan SKCK untuk anggota geng motor yang terbukti melakukan tindakan pidana dan meresahkan masyarakat.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah tegas untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
"Kami tidak akan mengeluarkan SKCK untuk anggota geng motor yang terlibat dalam tindakan pidana," katanya, kemarin.
Hadi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi aksi geng motor yang meresahkan masyarakat di wilayah hukumnya.
Masyarakat diminta untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya anggota geng motor yang terlibat dalam tindak pidana.
"Jika mereka terbukti melakukan tindak pidana, tentu akan ada sanksi hukuman yang tegas," ucapnya.
Hadi menyebut langkah tegas ini sebagai komitmen untuk meningkatkan rasa aman bagi masyarakat.
"Polisi akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman," katanya.
Sebelumnya, Polda Sumut menggelar patroli skala besar untuk mencegah kejahatan jalanan guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di provinsi setempat.
Patroli skala besar tersebut, kata dia, di seluruh Kota Medan, baik oleh Polrestabes Medan maupun polsek setempat, dan seluruh polres jajaran di Sumut. Hal ini untuk memastikan masyarakat merasa aman dan nyaman saat menjalankan aktivitas tanpa adanya gangguan.
Oleh karena itu, pada kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) personel berpatroli jalanan serta penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan.
Berita Terkait
-
Angelina Sondakh Ogah Telepon Reza Artamevia usai Diduga Terjerat Penipuan Berlian: Berat Banget...
-
Duduk Perkara Gadis Remaja di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Gegara Video Asusila
-
Thomas Lembong Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula, Mahfud MD Ungkap Unsur Pidananya
-
UU TPKS: Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Makin Kuat di Era Jokowi
-
Sambil Menahan Sakit, Ferry Maryadi Dilarikan ke Rumah Sakit
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap