Dalam presentasinya, Hawarina menjelaskan tentang definisi kewirausahaan sebagai kemampuan menciptakan, mengelola, dan mengembangkan usaha secara inovatif, kreatif dan berani mengambil resiko serta berorientasi pada solusi dalam upaya meningkatkan ekonomi.
Tak jarang usaha tersebut dapat membuka lapangan kerja dan peluang yang lebih luas ke luar negeri. Dia mencontohkan ia yang berhasil memasarkan ulos hingga ke mancanegara. Tak Cuma itu, dia juga mendapat beasiswa pendidikan di luar negeri dari kiprahnya membantu sejumlah perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Belawan akibat himpitan ekonomi.
Dari mulai pelatihan menjahit, merajut dan lain sebagainya secara gratis. Menurutnya, hal yang dilakukannya merupakan kewirausahaan social yang mana motifnya tidak hanya keuntungan finansial tetapi juga memberi dampak social yang positif.
Dia mendampingi dari proses awal seperti mengidentifikasi produk/jasa yang ditawarkan apakah sesuai dengan potensi sumber daya alam setempat. Menurutnya, focus pada produk berbahan alami sangat diminati untuk pasar luar negeri.
Sebagai contoh di Kwala Serapuh yang bahan baku pembuatan cocopeat melimpah, sangat menarik untuk dikembangkan. Selain kebutuhan di pasar local juga banyak, peluang ekspor juga terbuka lebar. Begitupun dengan kerajinan tangan yang dibuat dari cocopeat.
Menurutnya, pasar luar negeri sangat menghargai produk kerajinan tangan. Dia sudah membuktikannya saat memasarkan ulos. Harga jualnya bahkan bisa 10 kali lipat harga di local. Selain melakukan analisis pasar, juga penting untuk mengemas strategi pemasaran. Misalnya dengan media social.
Terkait itu, menurutnya yang sangat penting adalah memberi cerita pada produk yang dihasilkan. Dikatakannya, untuk pasar luar negeri, tidak cukup hanya menjual produk saja. Melainkan, pada produk tersebut harus ada cerita yang bisa menggugah orang untuk membeli produk tersebut.
“Selain namanya, harus menarik, juga eco friendly, misalnya kemasannya ramah lingkungan. Tidak dengan plastic, terus harganya kompetitif. Dan ada cerita bahwa dengan membeli produk ini, mereka juga membantu memberdayakan perempuan-perempuan di pesisir," ungkapnya.
Sementara itu, M. Chandra saat berbagi pengalaman tentang usaha cocopeat ini mengatakan, bermula saat Covid-19 melanda dan membuat perekonomian keluarga sulit. Dia berpikir bagaimana bisa meningkatkan ekonomi dari bahan baku yang ada di sekitar desanya.
Dirinya bertemu dengan teman-temannya yang sudah memproduksi cocopeat lebih dulu. Ia pun mencari tahu di YouTube. Dia mulai membeli mesin pencacah serabut kelapa dan bahan bakunya di desa sekitar. Sedikit demi sedikit menjadi bukit, dia pun berhasil memproduksi dan memasarkannya.
Berita Terkait
-
Ormas FBR Vs BANTARA Tawuran saat Bulan Puasa, Begini Kronologi dan Pemicu Bentrokan!
-
Dampak Positif Pelatihan Wirausaha Wanita di Indonesia
-
Berkontribusi pada Ekonomi, UMKM Berbasis Kelapa Sawit Berpotensi Hasilkan Produk Berorientasi Ekspor
-
Mahasiswa Giat 11 Unnes Gelar Pelatihan Membuat Bucket Snack pada Ibu PKK
-
Erick Thohir Dapat Hadiah Kejagung Kelola Ratusan Hektare Lahan Sawit Hasil Sitaan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Aceh Diguncang 46 Kali Gempa Susulan
-
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sumut Turun 68 Persen
-
Bobby Nasution Imbau Warga Berhati-hati saat Berwisata: yang Punya Anak, Diperhatikan, Dijaga
-
Lebaran at The Kaldera, BPODT Hadirkan Atraksi Wisata Seru di Danau Toba
-
Tinjau Kapal Penyeberangan di Danau Toba, Bobby Nasution Temukan Kapal Tak Miliki Izin