- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memimpin rapat koordinasi tinggi di Jakarta pada Selasa (30/12/2025) untuk percepatan pemulihan Aceh.
- Rapat tersebut dihadiri menteri strategis, KASAD, pejabat BUMN, serta Gubernur dan bupati/wali kota se-Aceh.
- Rektor Unimal memuji langkah ini mencegah tumpang tindih bantuan dan menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur transportasi.
Rektor Unimal, Prof Herman Fithra, yang juga merupakan Guru Besar di bidang Transportasi, memberikan catatan penting mengenai dampak jangka panjang jika koordinasi ini tidak dilakukan dengan serius.
Menurutnya, inisiatif yang diambil Sufmi Dasco sangat tepat sasaran karena kompleksitas masalah di lapangan membutuhkan tangan dingin dari pusat.
Prof Herman menekankan bahwa tanpa integrasi yang kuat, proses pemulihan akan berjalan lamban, sementara masyarakat Aceh tidak bisa menunggu terlalu lama untuk kembali ke kehidupan normal.
“Ada 18 kota dan kabupaten yang terdampak banjir. Jadi, harus ada fokus dan bantuan pusat untuk merehabilitasi, terutama infrastruktur. Kalau tidak, perbaikannya bakal lama," kata Herman.
Sebagai seorang ahli transportasi, ia menyoroti kerusakan masif pada aksesibilitas daerah. Jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi ekonomi Aceh banyak yang terputus akibat diterjang banjir dan material longsor.
Kondisi ini, jika dibiarkan, akan memicu efek domino yang membahayakan stabilitas ekonomi masyarakat.
Ancaman Isolasi dan Lonjakan Angka Kemiskinan
Lebih lanjut, Prof Herman mengingatkan pemerintah bahwa pemulihan infrastruktur bukan sekadar memperbaiki fisik bangunan, melainkan upaya menyelamatkan masyarakat dari jurang kemiskinan yang lebih dalam.
Keterlambatan dalam membuka akses daerah yang terisolasi akan berdampak pada melonjaknya harga bahan pokok dan terhentinya aktivitas ekonomi warga.
Baca Juga: Produk Nasabah PNM Ikut Membantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera
Kekhawatiran ini didasari pada kondisi geografis Aceh yang memiliki banyak daerah terpencil yang sangat bergantung pada satu atau dua jalur akses utama. Jika jalur tersebut lumpuh dalam waktu lama, distribusi logistik akan terhenti total.
“Bila tak cepat diperbaiki sehingga seluruh wilayah bisa terbuka aksesnya, tidak lagi terisolasi, maka kemiskinan bisa tumbuh besar di Aceh."
Tag
Berita Terkait
-
Produk Nasabah PNM Ikut Membantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut