WNA Prancis di Belitung Terpapar Positif Covid-19

JN (60) tiba di Belitung pada 11 September setelah sebelumnya sempat melakukan transit selama satu malam di Jakarta.

Suhardiman
Selasa, 22 September 2020 | 10:43 WIB
WNA Prancis di Belitung Terpapar Positif Covid-19
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraSumut.id - Seorang Warga Negara Asing asal Prancis di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkonfirmasi Covid-19.

WNA laki-laki berinisial JN (60) positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan uji PCR spesimen usap tenggorokan di Laboratorium Biomedis RSUD setempat.

"Keluhan yang dialami pasien adalah demam, sakit tenggorokan, batuk disertai dengan gambaran pneumonia dari hasil pemeriksaan radiologi," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Belitung Sahani Saleh di Tanjung Pandan, dilansir dari Antara, Selasa (22/9/2020).

JN (60) tiba di Belitung pada 11 September setelah sebelumnya sempat melakukan transit selama satu malam di Jakarta.

Baca Juga:Adik Benarkan Nunung Srimulat Covid-19, Sempat Mengeluh Sakit di Badan

Setibanya di Belitung, JN melakukan uji cepat COVID-19 karena merasakan gejala dan keluhan seperti panas, batuk dan pilek dengan hasil pemeriksaan nonreaktif, sehingga pasien dipulangkan ke rumahnya.

"Sebelum melakukan perjalanan ke Indonesia pasien juga sudah pernah melakukan tes usap PCR tiga kali di Prancis dengan hasil tes negatif," ujarnya.

Pada 19 September, JN (60) kembali mendatangi salah satu rumah sakit untuk melakukan uji cepat Covid-19 dengan hasil pemeriksaan reaktif.

"Keluhan pasien masih sama demam, sakit tenggorokan, batuk disertai gambaran pneumonia," katanya.

Petugas menyarankan pasien untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: Inggris Tingkatkan Kewaspadaan, Makin Cepat Menular

Pada 21 September dilakukan pengambilan usap tenggorokan untuk pemeriksaan lanjutan dengan hasil pemeriksaan positif Covid-19.

"Saat ini pasien diisolasi dan diobservasi di RSUD Marsidi Judono untuk menentukan tingkatan penyakit berat atau ringan guna merencanakan penatalaksanaan selanjutnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini