"Dia (DN) datang ke rumah, tapi saat itu saya sedang tidak ada di rumah, yang ada ibu saya (nenek Rangga)," ujarnya.
Kepada nenek Rangga, DN mengaku membawa Rangga untuk disekolahkan di sana. DN juga mengurus surat pindah sekolah Rangga di Medan.
Awalnya minta bawa kedua anak saya, tapi tidak dikasih nenek Rangga. Setelah minta izin, waktu itu saya cuma mau pastikan mereka tinggal di mana," ungkapnya.
Setelah tiba di Aceh, ia masih sempat berkomunikasi dengan Rangga untuk menanyakan kapan pulang ke Medan. Dari percakapan itu, Rangga menyebut tetap berada di Aceh bersama ibunya.
Baca Juga:Pemerkosa Ibu Muda dan Pembunuh Bocah Rangga, Samsul Bahri Mati di Tahanan
"Saya tanya, Rangga betah disana? Dia jawab betah yah (ayah). Dia bilang mau sama mamaknya di Aceh," bebernya.
Pihak keluarga Fadly mendapat kabar Rangga meninggal dunia setelah satu hari peristiwa tersebut. Kabar itu didapat dari seorang temannya.

"Teman saya kasih informasi, ada berita yang didapat dari media sosial. Setelah saya lihat, memang benar itu anak saya Rangga," kata Fadly.
"Enggak tahu kami kalau mereka tinggal di Langsa. Awalnya bilang tinggal di Banda Aceh," jelas Fadly.
Fadly yang mendapat kabar langsung berangkat bersama ayahnya (kakek Rangga). Mereka mengantarkan Rangga menuju ke peristirahatan terakhirnya dengan iringan doa dari ayah dan ibundanya.
Baca Juga:Pembunuh Bocah Rangga dan Perkosa Ibunya Tewas karena Sesak
"Saya tahu anak saya ini memang pembela, saya percaya kematian dia tidak sia-sia, karena membela ibunya. Itulah yang membuat saya dan keluarga ikhlas melepasnya," pungkasnya.