Dibunuh saat Lindungi Ibu yang Diperkosa, Ayah: Rangga Sayang Adiknya

"Dia sayang kali sama adiknya, selalu akur. Saya heran juga kenapa dia pesankan kalau mainan hadiah ulang tahun itu ditutupnya untuk si adek," kata Fadly.

Suhardiman
Senin, 19 Oktober 2020 | 17:56 WIB
Dibunuh saat Lindungi Ibu yang Diperkosa, Ayah: Rangga Sayang Adiknya
Fadly Fajar (30) ayah kandung Rangga bocah heroik yang tewas saat selamatkan ibunya (Suara.com/Muhlis)

SuaraSumut.id - Kepergian Rangga masih menyimpan duka di benak sang ayah, Fadly Fajar. Anak pertama dari pernikahannya dengan DN meninggal dengan kondisi mengenaskan.

Rangga tewas dengan luka bacok saat hendak menyelamatkan ibunya dari tersangka Samsul Bahri.

Hal itu terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Jumat (9/10/2020) malam jelang dini hari.

Fadly mengaku, terakhir bersama Rangga saat ulang tahunnya ke-10. Ia merayakannya secara sederhana. Fadly harus menjual HP miliknya untuk membelikan sang anak hadiah dan merayakan ulang tahunnya.

Baca Juga:Pembunuh Rangga yang Tewas di Sel Tahanan, Sempat Menolak Makan dan Minum

"Saya jual HP android untuk buat acara kecil-kecil dan membelikan Rangga hadiah. Rencana mau beli HP untuk belajar daring, tapi Rangga mintanya belikan mobil remote," kata Fadly, Senin (19/10/2020).

Sebelum pergi, kata Fadly, hadiah itu ia titip untuk adiknya Risky (5). Ternyata itu merupakan pemberian Rangga yang terakhir untuk sang adik.

"Dia sayang kali sama adiknya, selalu akur. Saya heran juga kenapa dia pesankan kalau mainan hadiah ulang tahun itu ditutupnya untuk si adek (panggilan Rangga kepada Risky)," ungkapnya.

Fadly mengungkapkan permintaan terkahir Rangga sebelum peristiwa nahas itu. Di mana Rangga meminta untuk dibelikan seragam olahraga.

"Ibunya menghubungi saya, dia bilang kalau Rangga minta baju olahraga. Saya bilang yasudah nanti saya kirim uangnya," katanya.

Baca Juga:Viral Superman, Hulk, Iron Man dan Superhero Dunia Hormat ke Rangga

Merasakan firasat buruk

Fadly mengaku, mempunyai firasat buruk sebelum hari nahas yang menimpa anak dan mantan istrinya. Firasat buruk itu dialaminya saat menerima tawaran pekerjaan keluar kota.

"Perasaan saya waktu itu harus tetap di Medan. Entah kenapa berat rasanya saya mau pergi jauh-jauh dari Medan," ucapnya.

Fadly mengutuk, perbuatan pelaku yang dengan keji membunuh Rangga dan memperkosa mantan istrinya DN.

Menurut Fadly, pelaku sudah tidak layak dianggap manusia karena tega membunuh anak yang tak berdosa dengan cara tragis.

"Binatang saja tidak tega kita begitukan, ini tidak layak dianggap manusia," kesalnya.

Diketahui sebelumnya, aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku Samsul Bahri memperkosa ibu muda bernama DN (28) menewaskan Rangga, anaknya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/10/2020) dini hari, saat itu pelaku mengendap-endap masuk ke rumah DN yang berada jauh dari perkampungan warga.

Saat hendak memperkosa DN, Rangga terbangun dan berupaya melawan pelaku. Namun nahas, Rangga dibacok oleh pelaku dan jenazahnya dibuang ke sungai.

Jenazah Rangga ditemukan tim gabungan TNI, Polri dan BPBD dan masyarakat pada Minggu (11/10/2020) di aliran sungai Gampong Alue dengan kondisi yang mengenaskan.

"Saya masih lihat jenazah Rangga, ada beberapa luka sayatan di leher, tangan dan luka tusuk. Kondisinya sudah mulai mengeluarkan bau. Akhirnya kami keluarga memutuskan tidak membawa Rangga ke Medan dan dikebumikan di Aceh," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini