Revitalisasi Terminal Amplas Medan Diproyeksikan Lebih Modern

Revitalisasi Terminal Amplas Medan menelan biaya Rp 45 miliar, yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Suhardiman
Minggu, 08 November 2020 | 20:32 WIB
Revitalisasi Terminal Amplas Medan Diproyeksikan Lebih Modern
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meresmikan pembangunan Terminal Amplas [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Selama berpuluh-puluh tahun tak ada renovasi, Terminal Amplas Medan akhirnya mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

Pada Minggu (8/11/2020), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan groundbreaking pembangunan revitalisasi Terminal Amplas Medan untuk merealisasikan fasilitas Terminal Type A.

Revitalisasi Terminal Amplas Medan menelan biaya Rp 45 miliar, yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Target pembangunan sendiri selama tiga tahun. Nantinya terminal ini akan memiliki fasilitas yang modern bertaraf Internasional.

Baca Juga:Ditanya soal Kesejahteraan di Medan, Akhyar-Salman Singgung Omnibus Law

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Terminal Amplas adalah upaya pemerintah pusat untuk mendorong kota metropolitan dalam menyediakan pengangkutan massal untuk menekan kemacetan.

"Saya tahu persis bahwa Terminal Amplas ini memang terminal yang sangat penting. Jadi saya setuju dengan lirikan mata pak gubernur Sumut itu, kita majukan pak," kata Budi Karya Sumadi.

Sumatera Utara dan Kota Medan, Kata Budi, merupakan provinsi dan kota dengan potensi yang luar biasa. Sehingga pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo akan terus melakukan pembangunan.

"Esensi dari apa yang kita lakukan hari ini adalah bagaimana kota metropolitan Medan ini punya angkutan massal yang masif, yang bagus dan signifikan," ujarnya.

Menhub mencontohkan Ibu Kota DKI Jakarta dengan penduduk lima kali lebih banyak dari Kota Medan, angkutan massal yang ada saat ini mencapai lebih kuran 1,2 juta angkutan.

Baca Juga:Debat Pilkada Medan: Akhyar Ingin Wujudkan Medan Bahagia Warganya

Sehingga, lanjut Menhub, pembangunan Terminal Amplas harus dilaksanakan sesuai target yang direncanakan.

Ia berharap, akhir tahun 2021 terjadi lompatan angkutan massal di kota-kota besar di Indonesia.

"Tadi di Sumut saya tanya Kreta Api masih 6 ribu, dan bus mungkin masih 10 ribu. Jadi persiapan angkutan massal itu harus kita lakukan dari sekarang. Terminal Amplas ini fungsional dan penting," ungkap Menhub.

Ia berharap semua stakeholder dapat mendukung pembangunan dan pembenahan Terminal Amplas.

Selain peletakan batu pertama pembangunan Terminal Amplas, dilakukan peluncuran transportasi massal berbasis By The Service (BTS).

Sebanyak 5 koridor akan dibangun untuk menunjang pelayanan penggunaan angkutan massal itu, yakni mulai dari koridor Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Tembung- Lapangan Merdeka, Amplas-Lapangan Merdeka dan Medan Tuntungan-Lapangan Merdeka.

"Pada tahun 2020, program BTS ada di 5 kota besar di Indonesia, dan yang terakhir di Kota Medan. Hari ini kita harapkan kita mulai untuk flag offnya," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini