SuaraSumut.id - Seorang perempuan menceritakan kisahnya yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan tinggi di perusahaan tempatnya bekerja.
Ia sampai tega mencurangi suaminya dan berselingkuh dengan bosnya sendiri agar naik jabatan.
Melansir The Sun, wanita 33 tahun yang tidak disebutkan namanya tersebut sudah bekerja sebagai supervisor selama 3 tahun.
Suatu hari, manajer di perusahaannya memutuskan untuk pensiun. Sadar bahwa ada posisi kosong, wanita ini pun berminat untuk mendapatkannya.
Baca Juga:Diselingkuhi Istri, Pria Ini Balas Dendam hingga Bikin Adik Ipar Hamil
Berbeda dengan pekerjaannya sebagai supervisor, posisi manajer memiliki jam kerja yang lebih pasti dan bayaran lebih tinggi. Ditambah, keluarga ibu ini sedang mengalami kesulitan keuangan.
Di sisi lain, wanita ini juga tahu bahwa direktur di perusahaan menyukainya. Dia pun memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan menggoda si direktur.
"Dia berumur 59 tahun, menikah dan punya anak-anak yang sudah besar. Aku pergi ke kantornya suatu malam setelah shift kerjaku selesai dan semua pulang."
Saat itu, si ibu pura-pura menangis dan mengaku kesulitan soal uang. Hal ini membuat sang direktur berakhir memeluk dan menciumnya.
Setelah bercinta, wanita ini pun bertanya soal posisi manajer. Sang atasan lekas mengiyakan dan berkata bahwa dia akan memberikannya.
Baca Juga:Selingkuh dengan Wanita Lain, Pria Ini Kena Hukuman Masuk ke Kandang Babi
Hal ini sukses membuat sang ibu senang. Namun, tak lama setelahnya, ibu ini mengetahui bahwa ada beberapa rekan kerja yang hendak mendaftar ke posisi tersebut.
"Mereka lebih tua dan lebih pantas untuk pekerjaan itu. Aku juga selingkuh dengan suamiku. Apa aku harus memberitahunya?" ungkap sang ibu.
Menurut rubrik Dear Deidre, jujur kepada suami hanya akan memperburuk situasi. Besar kemungkinan, ibu ini ingin mengaku hanya demi meringankan rasa bersalah.
Sebaliknya, ibu ini disarankan untuk menerima bahwa dirinya bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Selain itu, dia juga harus berani menghadapi sang atasan dan jujur bahwa ada orang lain yang lebih pantas mengisi posisi tersebut.