Kontroversial! Wanita di Rumah Ini Dilarang Makan Lebih Dulu, Publik Debat

"Hal seperti ini masih terjadi?"

Farah Nabilla | Amertiya Saraswati
Sabtu, 05 Desember 2020 | 20:07 WIB
Kontroversial! Wanita di Rumah Ini Dilarang Makan Lebih Dulu, Publik Debat
Ilustrasi makan bersama keluarga di kampung halaman. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Aturan di sebuah rumah ini membuat publik terhenyak lantaran dianggap melanggengkan budaya seksis.

Pasalnya, perempuan di rumah ini dilarang makan lebih dulu dari laki-laki.

Setiap rumah tangga tentu memiliki aturan dan tradisi sendiri-sendiri, termasuk dalam urusan makan. Belum lama ini, seorang pria menjadi kontroversi karena membagikan aturan makan di rumah.

Melansir Mothership, cuitan pria tersebut viral dan menerima banyak kritikan. Pria bernama Wan Abdullah Yusri itu berasal dari Pahang, Malaysia.

Baca Juga:Viral Pria Protes Aturan Dilarang Makan di MRT, Endingnya Bikin Kesal

Pada 8 Oktober 2020, pria ini mencuitkan aturan makan di rumah paman tertua atau yang disebut Ayah Long. Ia pun menyebutkan jika laki-laki pasti suka dengan aturan tersebut.

"Ketika makan di rumah Ayah Long, ada aturan yang pasti dicintai laki-laki," tulisnya. Ia pun menjabarkan keempat aturan yang ada. Namun, 3 dari 4 aturan tersebut dituding seksis.

Menurut cuitan @wanyusri16 ini, laki-laki harus makan lebih dulu sementara perempuan hanya menonton dan memastikan makanan yang ada cukup.

Kemudian, perempuan harus mengisi ulang makanan atau minuman yang habis. Sedangkan aturan terakhir, pria tidak boleh mencuci piring.

Viral Aturan Makan di Rumah Jadi Kontroversi (twitter.com/wanyusri16)
Viral Aturan Makan di Rumah Jadi Kontroversi (twitter.com/wanyusri16)

Tak sampai di sana, pria ini mengatakan bahwa dirinya pernah dimarahi karena mencuci piring.

Baca Juga:Pancing Perdebatan, Wisata Ala Luar Negeri Ini Dicap Krisis Identitas

"Tanteku sering memarahiku karena mencuci piring setelah makan. Dia bilang tugas pria adalah makan. Memasak, melayani, dan membersihkan adalah tugas perempuan. Terlihat seperti kita mendiskriminasi perempuan, kan? Tapi ini adalah tradisi di zaman dulu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini