Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan

Di wilayah Sumatera Utara, Jasa Marga mengelola dua rest area, yakni di KM 6A dan KM 6B ruas Belmera, serta fasilitas di ruas MKTT.

Suhardiman
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:59 WIB
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan
Senior General Manager Jasamarga Nusantara Tollroad, Tyas Pramoda Wardhani. [Suara.com/ M. Aribowo]
Baca 10 detik
  • PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik Nataru 2025/2026 terjadi pada 19-20 Desember 2025 di ruas tol Belmera dan MKTT Sumatera Utara.
  • Operasional meliputi optimalisasi gardu, penambahan personel, serta rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan di gerbang tol utama.
  • Jasa Marga memastikan kesiapan preservasi jalan dan mengantisipasi cuaca ekstrem, serta mengimbau pengguna jalan menghindari top up kartu di gerbang tol.

SuaraSumut.id - PT Jasamarga Nusantara Tollroad memprediksi puncak arus mudik dan arus balik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah Sumatera Utara.

Puncak arus mudik Nataru akan terjadi pada beberapa tanggal krusial, khususnya di ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

Senior General Manager Jasamarga Nusantara Tollroad, Tyas Pramoda Wardhani, mengatakan puncak arus mudik di ruas Belmera diprediksi terjadi pada Jumat, 19 Desember 2025. Sementara di ruas MKTT terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Adapun puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 3 Januari 2026 di ruas Belmera dan 4 Januari 2026 di ruas MKTT.

"Kami sudah memprediksi terkait puncak arus mudik untuk ruas Belmera, yaitu akan terjadi pada tanggal 19 Desember 2025, dan untuk ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi pada tanggal 20 Desember 2025," kata Tyas, Rabu 17 Desember 2025.

Tyas menyampaikan, Jasa Marga Nusantara Tollroad menyiapkan rencana operasional dengan empat fokus utama, yakni pelayanan transaksi, pelayanan lalu lintas, pelayanan preservasi, dan pelayanan rest area.

Untuk pelayanan transaksi, kata Tyas, pihaknya melakukan optimalisasi jumlah gardu operasi, termasuk gardu reversible dan gardu tambahan.

Peningkatan layanan juga dilakukan melalui penambahan gardu OAB di Gerbang Tol ruas Belmera, penyediaan mobile reader (MR) untuk mempercepat transaksi, penambahan dua titik top up di Gerbang Tol Bandar Selamat, serta penambahan personel customer service on toll.

"Dan juga pengoperasian 100% peralatan tol, itu sudah kami persiapkan," ujar Tyas.

Tyas menerangkan untuk monitoring dan evaluasi kepadatan lalu lintas difokuskan pada sejumlah gerbang tol utama yang diprediksi mengalami peningkatan volume kendaraan, seperti Gerbang Tol Amplas, Bandar Selamat, dan Tanjung Mulia di ruas Belmera, serta Gerbang Tol Kualanamu di ruas MKTT.

"Untuk Medan-Kualanamu, (kepadatan lalu lintas) tertinggi yaitu di gerbang tol Kualanamu," ucapnya.

Pada pelayanan lalu lintas, Jasa Marga bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas, terutama di Gerbang Tol Amplas yang diprediksi menjadi titik kepadatan tertinggi.

Rekayasa dilakukan dengan memfungsikan mobile reader pada jalur masuk yang dapat difungsikan sebagai jalur keluar sesuai kondisi lalu lintas.

Selain itu, disiapkan pula posko terpadu, termasuk Pos Panjang, untuk mengantisipasi kepadatan di luar dan di dalam lajur tol, serta memastikan seluruh sarana utama berfungsi optimal selama periode operasi.

Antisipasi Cuaca Ekstrem

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini