Kadis PU Sebut Banjir di Medan Bukan Karena Drainase yang Buruk

Menurut Zulfansyah, efek dari sistem drainase buruk adalah genangan air di badan jalan. Sedangkan yang terjadi kemarin adalah banjir akibat luapan air sungai.

Chandra Iswinarno
Senin, 07 Desember 2020 | 17:31 WIB
Kadis PU Sebut Banjir di Medan Bukan Karena Drainase yang Buruk
Banjir merendam rumah warga di Medan. [Foto: Istimewa]

SuaraSumut.id - Kondisi tata ruang, tata kelola sumber daya air dan sistem drainase kota yang buruk dinilai menjadi penyebab terjadinya banjir di Medan.

Hal tersebut dikatakan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Manajemen Sumber Daya Air, Firdaus Ali, Minggu (6/12/2020).

"Contohnya saat hujan sudah berhenti, sungai juga masih bisa menampung debit air, tetapi air yang merendam pemukiman belum juga surut. Ini menunjukkan sistem drainasenya sangat jelek," kata Firdaus Ali.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah kepada wartawan, Senin (7/12/2020).

Baca Juga:Petugas Puskesmas Turun Tangan Bantu Kesehatan Warga Korban Banjir Medan

Ia menyebut, banjir yang terjadi bukan disebabkan sistem drainase yang buruk. Ia mengaku, efek dari sistem drainase buruk adalah genangan air di badan jalan. Sedangkan yang terjadi kemarin adalah banjir akibat luapan air sungai.

"Kalau banjir itu dari sungai, sistem drainase itu efeknya di genangan kalau ini udah melimpah melimpah. Drainase itu justru sekarang ini jalan semua, nggak ada genangan kan bersih semua. Paling lama satu jam genangan air abis itu kering lagi," katanya.

"Ini karena hujan di hulu, di samping itu juga pasang di laut jadi ketemu dia. Ada namanya siklus banjir, siklus itu akibat di hulunya hujan besar, di muara pasang itu jarang terjadi bersamaan telah fenomena banjir. Itulah namanya siklus banjir 10 tahunan dan dari kehendak Maha Kuasa," ujarnya.

Mengatasi meluapnya sungai, diakuinya perlu treatmen tambahan. Di mana, kanal Marendal salah satu treatmennya.

"Kanal Marindal itu mengalihkan aliran Sungai Deli ke sungai Denai. Itu Sungai Deli kalau enggak ada kenal itu terbenam Medan. Itu syukur alhamdulillah ada kanal," jelasnya.

Baca Juga:Padeglang Banjir Besar, Logistik Pilkada Masih Tertahan di PPK

Selama ini, lanjut dia, banyak yang menyebut bahwa kanal tidak berfungsi. Kenyataannya kemarin karena kanal Medan tidak terendam banjir.

"Banyak yang bilang selama ini karena itu tidak berfungsi, kalau enggak ada kanal itu udah kebanjiran Medan ini, semua itu memang peralihan Sungai Denai ke Sungai Deli airnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini