Wakil Rektor II Dr Muhammad Fidel Ganis Siregar juga mengungkapkan hanya dilibatkan saat rapat penyampaian hasil rekomendasi oleh komite etik.
"Kami tak tau kapan dibentuk, walaupun dalam pembacaan keputusan itu kami diundang, tapi prosesnya kami tak tau," aku Fidel Ganis.
Wakil Rektor V, Luhut Sihombing yang juga terlibat pada saat pemberian rekomendasi komite etik, sempat memberikan pertimbangan kepada rektor Profesor Runtung Sitepu namun rektor langsung membuat keputusan keesokan harinya.
"Rektor mengatakan akan menganalisis dan melihat kembali. Saya berharap akan ada rapat lanjutan yang membahas rekomendasi komite etik itu. Saya senang akan diundang, tapi ternyata tanggal 14 keputusan sudah dibuat," ujarnya seraya mengaku kecewa.
Baca Juga:Duh! Rektor USU Dilaporkan Melakukan Dugaan Plagiarisme

Tuduhan plagiarisme sangat politis
Akademisi yang juga alumni Universitas Sumatera Utara (USU) Dadang Darmawan Pasaribu menilai tudingan plagiarisme yang mencuat ke publik pasca pemilihan rektor USU, sangat kentara bernuansa politis.
Mantan ketua Badko HMI Sumut era reformasi itu menilai isu plagiat di satu sisi menjadi gambaran situasi kampus USU saat ini. Namun disisi lain telah masuk dalam pertikaian politik praktis yang dibalut isu plagiarisme.
Dia menilai, sisi politis sangat ketara tatkala kasus self plagiarisme rektor terpilih Muryanto Amin mencuat ke publik lima hari pasca pemilihan rektor.
Hal tersebut dimulai dari satu email yang diduga sangat rekayasa karena hanya menyasar satu orang dari banyaknya dosen yang ada di USU.
Baca Juga:Kepergok Plagiat, Devano Danendra Ogah Nyanyi Lagunya Sendiri
"Ini membuktikan bahwa pihak pihak yang bertikai di USU sudah masuk pada pertikaian politik praktis, meskipun dengan memanfaatkan isu plagiat. Tapi sebetulnya isu ini adalah isu politik yang dibungkus dengan isu plagiarisme," beber Dadang