SuaraSumut.id - Sopir bus Intra yang terlibat dalam kecelakaan maut dengan mobil Toyota Avanza diamankan polisi.
Hal tersebut dikatakan Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Senin (22/2/2021).
"Pengemudi bus (Intra) sudah diamankan, menyerahkan diri ke Polres Simalungun," katanya.
Saat kecelakaan terjadi, kata Valentino, sopir bus tersebut sempat melarikan diri.
Baca Juga:Update Kasus Harian Covid-19 di Kaltim Masih Lima Besar Nasional
"Mungkin karena situasi (panik), yang bersangkutan melarikan diri," ungkapnya.
Pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap sopir bus tersebut apakah ada unsur kelalaian atau tidak.
"Untuk namanya nanti dulu ya, kami masih dalami. Dugaan sementara kecelakaan karena mobil Avanza oleng ke lajur bus, penyebabnya kenapa itu masih kita dalami," jelasnya.
5 Jenazah Dimakamkan
Sementara itu, lima jenazah korban kecelakaan maut telah dimakamkan. Kelima jenazah adalah Fahrul Hanafi (22), Arzita, Nur Anisa (22), Isma Al Jannah (24) dan Juwita Asri Sormin (18).
Baca Juga:Cara Daftar Lowongan Non-PNS Kemenko Perekonomian, Honornya Rp 5,5 Juta!
Mereka dimakamkan berdekatan di areal TPU Kamboja Jalan Kamboja Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan. Ratusan orang dari keluarga korban, teman, dan jiran terlihat ramai hadir di lokasi pemakaman. Beberapa pelayat tampak menitihkan air mata.
Sebelumnya, Senin siang, empat orang jenazah korban kecelakaan Nadila Anggreyani Nasution (17), Rafika Anggreyani Nasution (17), Ahmad Ridho Zaki (16), Fiqih Anugrah (18) terlebih dahulu dimakamkan di lokasi yang sama.
Berikan Santunan
Sementara itu, PT Jasa Raharja Sumatera Utara memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan maut.
Santunan diberikan langsung oleh Kepala PT Jasa Raharja Sumut Jhon Veredy Panjaitan dan Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.
"Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada keluarga korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Ia mengatakan dana yang disalurkan total Rp 450 juta kepada keluarga korban sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 16 Tahun 2017.
Jhon berharap bantuan ini dapat menjadi pelipur lara keluarga korban.
"Harapan kita tidak terjadi musibah seperti ini," tukasnya.
Diketahui, kecelakaan maut yang melibatkan bus Intra dan mobil Toyota Avanza merenggut 9 korban jiwa, pada Minggu (21/2/2021) malam.
Peristiwa terjadi di Jalan Tebing Tinggi-Pematangsiantar, tepatnya di Desa Gunung Kataran, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara.
Ayah korban, Rahmadi (53) mengatakan, sebelum kecelakaan ia sempat sempat berkomunikasi dengan anaknya Fahrul Hanafi (22) yang mengemudikan mobil.
"Saya kan pantau terus dari handphone. Jam 20.00 WIB saya masih komunikasi sama anak saya," kata Rahmadi, Senin (22/2/2021).
Beberapa saat kemudian ia tidak lagi mendapat respon dari anaknya. Pada panggilan selanjutnya handphone Fahrul diangkat oleh orang lain.
Dari balik telepon, orang itu mengaku anggota kepolisian dari Satlantas Polres Tebing Tinggi. Petugas mengatakan bahwa mobil yang dikendarai anaknya dan rombongan terlibat kecelakaan.
"Sekitar jam 21.30 WIB itu udah gak diangkat (telepon) saya, lalu ada yang mengangkat rupanya polisi, dia bilang kalau mobil Avanza yang dikendarai anak saya kecelakaan. Kami langsung disuruh ke sana," ujarnya.
Dua orang anaknya, yaitu Fahrul Hanafi dan Arzita Aulani (19) menjadi korban dalam insiden tersebut. Mereka merupakan anak kedua dan ketiga dari tiga bersaudara.
Kontributor : M. Aribowo