Beredar Kabar Warga Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Ini Kata Kadinkes Sumut

Kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) dirasakan setelah penerima vaksin disuntik. Jika ada jeda waktu beberapa hari, dipastikan bukan KIPI.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 07 Maret 2021 | 14:54 WIB
Beredar Kabar Warga Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Ini Kata Kadinkes Sumut
ILUSTRASI suntik vaksin Covid-19. [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraSumut.id - Jejaring media sosial dihebohkan dengan kabar adanya warga yang meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19. Kabar ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @teluuur_ pada Minggu (7/3/2021).

Menanggapi hal ni, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya warga yang meninggal usai menerima suntikan vaksin Covid-19.

"Gak mungkinlah, gak mungkin itu. Kalau pun ada kejadian itu, kalau benar, pasti terlapor kita," ujar ketika dihubungi Suara.com, Minggu (7/3/2021).

Alwi mengatakan, kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) dirasakan setelah penerima vaksin disuntik.

Baca Juga:DPP Demokrat Kubu AHY Diminta Pecat Kadernya yang Ikut KLB Sumut

Sedangkan informasi yang beredar di media sosial, warga tersebut disuntik vaksin pada Kamis (4/3/2021) dan meninggal pada Sabtu (6/3/2021).

"Jadi dia ikutan pasca imunisasi itu, dia langsung (merasakan gejala), kalau dia udah enak sekarang tiba-tiba besok ada kenak (efek samping) gitu enggak," ujarnya.

Namun, bila setelah beberapa hari pasca divaksin merasakan efek samping, Alwi memastikan itu bukan karena vaksin Covid-19.

"Sekarang saya divaksin, pegal rasanya, ya pegal, sampai nanti pegalnya itu berkurang. Misalnya yang parah, tiba-tiba kolaps dia disitu, pingsan dia disitu, kalau tak tertolong mau meninggal," ungkapnya.

"Tapi kalau dia udah pergi, dah aman, tau-tau meninggal ya bukan karena vaksinnya," sambungnya.

Baca Juga:6 Daerah di Sumatera Utara Terapkan PPKM Mikro 9-22 Maret 2021

Lebih lanjut, Alwi mengatakan sudah hampir 2 juta orang yang mendapatkan imunisasi Vaksin Covid-19 di Indonesia, belum ada laporan yang membahayakan kesehatan.

"Vaksin ini aman, halal, hampir sekarang 2 juta kita vaksin tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi yang berarti. Paling ngantuk kurang enak badan, sangat aman vaksin kita," ujarnya.

Kadinkes Sumut ini juga menyayangkan pemberitaan liar di medsos yang mengaitkan vaksin dengan hal-hal buruk yang belum teruji kebenarannya.

"Kalau medsos biarkan ajalah, gak ngerti kita apa tujuan hidupnya," terangnya.

Alwi menjabarkan vaksin Covid-19 merupakan harapan untuk melawan pandemi.

"Jadi vaksin ini salah satu harapan kita untuk menyelesaikan Covid-19 ini, sudah setahun lho ini, sudah 800 orang yang meninggal itu yang tercatat, belum lagi yang tidak tercatat," harapnya.

"Kalau gak bisa keluar dari ini, semakin terpuruk kita ini, susah kita cari duit, anak-anak kita gak bisa sekolah. Jadi ini harus didukung semua," pungkasnya.

Informasi diperoleh wartawan, untuk di Sumut sendiri, saat ini di awal bulan Maret 2021 telah memasuki vaksinasi Covid-19 tahap II.

Vaksin Covid-19 ini akan diberikan kepada para ASN, personel TNI/Polri, serta para pekerja publik seperti guru, jurnalis, pegawai bank, anggota DPRD termasuk juga lansia diatas 60 tahun.

Dalam vaksinasi tahap II itu direncanakan akan menyasar hingga sebanyak 300 ribu orang penerima. Jumlah ini lebih banyak dari sasaran vaksinasi tahap I bagi nakes yakni sekitar 71.058 orang.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini