SuaraSumut.id - Polisi mendalami kasus dugaan perundungan dua bocah di Kecamatan Medan Belawan, yang viral di media sosial.
"Masih melakukan pendalaman," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, dilansir Antara, Selasa (16/3/2021).
MP Nainggolan mengatakan, polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait peristiwa itu.
"Untuk saksi sudah empat orang yang diperiksa," katanya.
Diketahui, kasus perundungan dialami dua remaja perempuan di Medan Belawan. Pelaku perundungan yang menganiaya kedua korban berinisial D (15) dan JS (14) diduga teman korban yang juga sesama perempuan.
Aksi mereka yang melakukan perundungan juga turut direkam dan disebarkan ke media sosial. Seketika video dengan durasi 50 detik ini menjadi viral di media sosial (medsos).
Baca Juga:Hindari Penyakit Jantung dengan Rutin Konsumsi Wortel
Dalam tayangan video yang beredar terlihat, kedua korban dimaki-maki dan dipukuli oleh pelaku yang berjumlah sekitar empat orang di pinggir Jalan Medan-Belawan.
"Penganiayaan ini terjadi pada Jumat (12/3/2021) kemarin. Empat memukuli, dua orang ada yang merekam video, mereka juga yang menyebarkan," kata M yang merupakan ibu korban berinisial JS ketika dijumpai wartawan SuaraSumut.id di rumahnya di Kecamatan Medan Belawan, Senin (15/3/2021) siang.
Ibu korban mengetahui kejadian ini setelah diberitahu oleh warga sekitar.
"Katanya (tetangga) viral udah, begitu saya lihat di hp, anak saya (JS) dipukuli mereka. sakit kali hati saya," ujar seorang ibu berinisial M.
Ia mengatakan pelaku perundungan merupakan teman-teman putrinya yang dikenalnya.
Baca Juga:Sidang Virtual Ditunda, Pengacara: Habib Rizieq Bakal Dihadirkan Langsung
"Makan tidur disini mereka, kok tega mereka memukuli anak saya," ujarnya.
"Mereka minta jumpa, ada tujuh orang mereka, awalnya kedua korban ini mau minta maaf, tapi mereka (pelaku) nggak mau, dan mereka tidak mau dan mengatakan tiada maaf sebelum ada yang berdarah," kata Yeti.
Sejurus kemudian, geng perempuan ini menyuruh korban JS untuk berkelahi satu lawan satu.
"Hingga akhirnya JS dikeroyok, anak saya (D) juga dipukuli mereka," ujar Yeti.