Strategi Bobby Nasution Kebut Target Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan

"Kalau di total seluruhnya 18 ribu yang sudah di vaksin. Memang masih kecil sekali kalau dilihat dari jumlah target. Ini yang akan kita kejar, kita kebut," katanya.

Riki Chandra
Jum'at, 26 Maret 2021 | 19:36 WIB
Strategi Bobby Nasution Kebut Target Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam Diskusi bertema "Vaksin Covid-19 Fakta Vs Hoaks, Program Nasional dan Arah Pemulihan di Daerah" yang digelar Suara.com pada Jumat (26/3/2021). [Tangkapan layar Webinar di akun Youtube Suaradotcom]

SuaraSumut.id - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menargetkan vaksinasi di Kota Medan mencapai angka 75 persen dari 1,8 juta warga. Saat ini, Wali Kota Bobby Afif Nasution terus gencar bersosialisasi agar terciptanya kekebalan massal.

Hal itu disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam diskusi daring Suara.com dengan tema "Vaksin Covid-19 Fakta Vs Hoaks, Program Nasional dan Arah Pemulihan di Daerah", Jumat (26/3/2021) sore.

Selain Bobby Nasution, diskusi tersebut juga menghadirkan Ketua terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Adib Khumaidi SpOT dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Aminuddin Yaqub, sebagai pembicara.

"Strategi Pemko Medan menggencarkan vaksinasi guna meningkatkan kekebalan massal yakni mengajak dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya vaksin. Di Kota Medan, kita menargetkan 75 persen yang akan di vaksin dari total jumlah warga yang wajib vaksin," kata menantu Presiden Jokowi itu.

Baca Juga:Tangani Masalah IMB SPBU Shell, Wali Kota Bobby: Sedang Kita Telaah

Terkait penanganan vaksinasi di Kota Medan, kata Bobby, berbagai upaya terus dilakukan dengan berkolaborasi bersama stakeholder terkait.

Sampai saat ini, jumlah masyarakat yang telah menerima vaksin pada tahap kedua, mencapai 46.160 orang. Sedangkan untuk tahap pertama, jumlahnya telah mencapai 72 ribu orang.

"Kalau di total seluruhnya 18 ribu yang sudah di vaksin. Memang masih kecil sekali kalau dilihat dari jumlah target. Ini yang akan kita kejar, kita kebut untuk mencapai target vaksin di Kota Medan," ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan Bobby adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya vaksin. Salah satunya dengan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat.

"Seperti tadi, selepas salat Jumat, saya sampaikan ke masyarakat pentingnya vaksin. Saya juga meminta agar masjid menjadi pusat informasi umat selain tempat ibadah," katanya.

Baca Juga:Bobby Akan Launching Kesawan City Walk, Janji Pedagang Tak Digusur

Menurutnya, informasi hoaks terkait vaksin beredar lantaran minimnya kesadaran masyarakat. Dia mencontohkan saat awal mula merebaknya pandemi, banyak masyarakat yang belum percaya. Namun ketika kasusnya sampai di Indonesia, baru masyarakat mulai menyadari pentingnya memakai masker dan menjaga jarak.

Sementara itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Aminuddin Yaqub mengatakan, untuk terhindar dari informasi hoaks terkait vaksin, dalam Islam telah dijelaskan dan diajarkan bagaimana menyikapinya.

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan Tabayyun ketika mendapat informasi yang masih diragukan.

"Ajaran Islam menganjurkan kita untuk melakukan verifikasi informasi atau tabayyun terhadap informasi yang di dapat. Dalam hal vaksin, tentu masyarakat diminta mencari kebenaran dari sumber yang terpercaya, misalnya dalam hal ini ada Satgas Covid-19," katanya.

Menurut Aminuddin, dalam penggunaan vaksin, beberapa prinsip telah diatur dalam Islam dalam hal berobat dan pengobatan.

Prinsip pertama adalah upaya preventif atau pencegahan. Anjuran agama mengajarkan agar melakukan upaya pencegahan ketika mengalami suatu wabah atau penyakit. Dalam hal ini seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan Lockdown.

"Salah satu yang dianjurkan dalam menghadapi wabah, dalam Islam adalah tidak meninggalkan atau keluar dari wilayah yang terkena wabah. Ini yang dilakukan oleh pemerintah dengan Lockdown," ujarnya.

Sedangkan prinsip kedua yakni kuratif atau pengobatan. Aminuddin menjelaskan, Islam menganjurkan untuk melakukan ikhtiar dalam setiap cobaan yang dihadapi. Dalam hal pandemi Covid-19, ikhtiarnya adalah melakukan pengobatan dengan cara yang di syariatkan.

Aminuddin mengatakan, syariat itu bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Jika beragama menimbulkan kemudharatan, tentu ada yang salah dengan cara beragama.

"Ini anjuran agama untuk berobat atau ikhtiar. Namun tetap menggunakan bahan yang tidak haram. Vaksin adalah upaya kita untuk keluar dari wabah ini," ungkapnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini