SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi membuka pusat kuliner di Kesawan City Walk, di Jalan Ahmad Yani Medan Minggu (28/3/2021).
Kesawan City Walk telah diisi oleh sekitar 113 pedagang dari kalangan UMKM. Para pedagang telah divaksinasi untuk mendukung program nasional pemulihan pasca pandemi Covid-19. Lokasi launching sendiri berada di depan Tjong A Fie Mansion.
"Di Medan semua etnis harus ditonjolkan, kita hidup rukun damai selama ini. Pemko Medan akan menjaga pluralisme jadi kekuatan," kata Bobby.
Bobby kembali menjelaskan pilihan diksi Medan The Kitchen of Asia, Medan dapurnya Asia. Maksudnya, hari ini dapur itu akan diposisikan di depan tak lagi di bagian belakang sebuah rumah.
Baca Juga:Persebaya Torehkan 2 Kemenangan, Berikut Klasemen Grup C Piala Menpora
Dengan menonjolkan nilai histori, maka kuliner kebanggaan banyak etnis di Kota Medan akan punya value yang meningkat.
"Makanan yang langsung diletak di atas piring mungkin harganya Rp 15 ribuan. Saat makanan itu dipadukan dengan nilai sejarah, apa dan kenapa makanan itu sampai tercipta, kita kisahkan bahwa makanan itu dulunya adalah makanan para raja," kata Bobby.
"Makanan yang hanya boleh dimakan di waktu tertentu dan banyak nilai histori lainnya, maka hal itu akan meningkatkan nilai pada kuliner yang ada di Kota MEdan," ujarnya
Kesawan City Walk kata Bobby kelak juga akan menampilkan isi etnis dan kebudayaan sebagai bagian dari dari Kitchen of Asia. Bukan hanya kuliner tapi kebudayaan etnis bisa dikembangkan di sini.
"Tarian, pakaian, tiap etnis juga punya senjata tradisional kan bisa juga bisa dipajang dan diceritakan, dilestarikan. Ini tujuannya untuk beri kenyamanan masyarakat kita yang majemuk. Saya berharap tak terjadi perselisihan di antara umat," lanjut Bobby.
Baca Juga:Pengiriman Ratusan Kayu Diduga Hasil Pembalakan Liar di Banyuwangi Gagal
Perkembangan zaman juga harus diikuti. Untuk itu ke depan Pemko Medan akan komitmen memulai transaksi non tunai atau cashless.
Besar hasilnya, jika seluruh transaksi tak lagi tunai. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun diyakini akan langsung masuk ke kas negara tanpa potensi bocor seperti yang selama ini terjadi.
"Untuk itu kita sudah kerjasama dengan Bank Sumut dengan aplikasi Qris dan Qren. Kita sudah harus pakai barcode, seluruh tenan di Kesawan City Walk harus gunakan cashless," terangnya.
Menyadari potensi PAD yang tinggi dari sektor parkir, pada soft launching Kesawan City Walk itu Bobby juga meresmikan E-Parking.
Kota Medan kini sudah mulai menerapkan parkir elektronik yang sistem pembayarannya non tunai. Dalam masa sosialisasi, tarif parkir di Jalan Ahmad Yani dan Balai Kota hanya Rp 1 berlaku selama satu pekan.
"E-Parking kita luncurkan semata-mata untuk meningkatkan PAD. Saya tidak bermaksud melukai sekelompok orang, tapi ini untuk Kota Medan. Selama penerapannya kita akan terus koordinasi dan mencari solusi," kata Bobby.
Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Ruang (Perkimtaru) Beni Iskandar dalam laporannya menjelaskan, Kesawan City Walk merupakan gagasan untuk kolaborasi memajukan Medan dengan keberkahan, kondusif dan maju.
Sukowardoyo perwakilan BI Sumut mengatakan siap mendukung gagasan Wali Kota Medan untuk digitalisasi di bidang keuangan.
"Setelah Uji kir non tunai, hadir layanan E-parking di Medan. Ini untuk membangkitkan gairah ekonomi di Medan. Dari kuliner dan sentra Kreatif tentu saja akan berkembang pesat sektor digitalisasi transaksi. Kami sangat mendukung langkah wali kota untuk percepatan digitalisasi daerah," tukasnya.