"Kalau untuk rasa boleh dijamin, (kami) pakai bahan nomor satu," kata Asmayanti.
Pemasaran kue kering Asmayanti juga masih dijalankan secara konvensional, yakni dari mulut ke mulut. Per topples kue kering buatannya dijual sekitar Rp 35 ribu sampai dengan Rp 65 ribu.
"Sudah 100 kotak kartun lebih (terjual), 1 kotak isinya 12 toples kue. Untuk tepung terigu sudah menghabiskan 17 goni 25 kg," jelasnya.
Senada juga disampaikan salah seorang pembuat kue kering bernama Sylvi Maulida. Wanita yang juga berprofesi sebagai guru ini mengatakan juga mengalami peningkatan penjualan kue kering di tahun ini.
Baca Juga:Sungai Cileungsi Meluap, Wilayah Bojongkulur Bogor Terendam Banjir
"Edisi (lebaran) tahun ini saya keluarkan Nastar Premium Taiwan, ini sudah tembus penjualan hingga 400 pieces," katanya.
Sylvi mengatakan, pembuatan kue kering sudah dilakukan sejak sebelum Ramadan.
"Minggu ini udah berhenti produksi, sudah istirahat. Pemesan ada yang lewat online, ada juga rekan-rekan kerja," pungkasnya.
Kontributor : M. Aribowo