SuaraSumut.id - Banjir menerjang Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun pada Kamis (13/5/21) sore. Dampaknya 6 rumah warga rusak berat.
Camat Girsang Sipangan Bolon Maruwandi kepada medanheadlines.com -- jaringan Suara.com menjelaskan, salah satu dari 6 rumah tersebut yang merupakan milik warga bernama Dewi Butarbutar. Mengalami kerusakan cukup parah, mencakup 80 persen.
“6 kerusakan rumah, 1 mengalami rusak berat sekitar 80 persen, dan 5 lagi mengalami kerusakan sekitar 20 persen,” Jelasnya, Jumat (14/5/21).
Kerusakan rumah-rumah tersebut, dikatakan Camat akibat terjangan banjir yang bercampur dengan bebatuan dan kayu yang cukup besar.
Baca Juga:Ratusan Rumah di Kalimantan Selatan Terendam Banjir Saat Hari Lebaran
Ditambahkanya, bahwa saat ini, pemilik rumah yang mengalami rusak berat sudah mengungsi ke tempat kerabat terdekatnya, yang juga tinggal di Kelurahan Parapat, Simalungun.
“Banyak material berupa kayu dan batu sehingga menyebabkan kerusakan. Untuk korban sendiri sudah mengungsi ke tempat kerabatnya” terang Camat.
Camat Girsang Sipangan Bolon itu juga menerangkan, bahwa pihak nya sudah melakukan koordinasi lintas sektoral, termasuk kepada Kementerian, untuk melakukan pembersihan di jalan utama parapat, serta melakikan normalisasi Sungai Batu Gaga.
Sementara itu, Dewi Butarbutar seorang pemilik rumah yang diterjang banjir sangat berharap bantuan dari pemerintah, dikatakannya, dia dan keluarganya mengaku bingung dimana lagi akan tinggal.
“Saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah, saya bingung dengan keadaan sekarang, mau dimana lagi tinggalnya” ucapnya menunjukkan kesedihannya.
Baca Juga:Lebaran Hari Kedua, 11 Daerah di Sumsel Ini Waspada Hujan dan Banjir
Sementara itu, Kepala Lingkungan I Kelurahan Parapat Burju Sidabutar, mengharapkan pihak terkait segera membuat bangunan bronjong di sekitaran sungai Batu Gaga. Menurutnya, bangunan beronjong itu lah yang mampu menahan debit air dari sungai, agar tidak meluap yang dapat menyebabkan banjir.
“Harapan kita pihak terkait membuat bangunan bronjong di sekitaran sungai ini, karena memang, hujan biasa aja material batu dari atas sungai sudah jatuh, apalagi hujan deras seperti kemaren, disini pasti banjir” Pungkasnya.